Ototekno

Tren Mobil SUV Berbadan Bongsor Bebani Emisi Kendaraan Bermotor

Ukuran rata-rata kendaraan roda empat membengkak seiring makin meningkatnya minat terhadap mobil sport utility vehicle (SUV) yang berbadan bongsor. Namun tren SUV membuat pelepasan emisi gas rumah kaca ke atmosfer makin besar. 

Emisi dari sektor kendaraan bermotor bisa saja turun lebih dari 30% antara tahun 2010 dan 2022 jika ukuran kendaraan tetap sama, demikian temuan sebuah laporan. Sebaliknya, ukuran rata-rata mobil justru membengkak seiring dengan meningkatnya tren SUV, yang berarti tingkat pengurangan intensitas energi tahunan global – penurunan bahan bakar yang digunakan – pada kendaraan ringan (LDV) mencapai rata-rata 4,2% antara tahun 2020 dan 2022.

Laporan dari Global Fuel Economy Initiative (GFEI), mengutip The Guardian, menunjukkan bahwa SUV kini mewakili mayoritas pasar mobil baru (51%), dan rata-rata bobot LDV telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa, yaitu lebih dari 1,5 ton. Mobil juga semakin besar, dengan luas rata-rata model baru mencapai 4,2 meter persegi. 

Perusahaan otomotif memasarkan SUV secara intensif karena memberikan keuntungan terbesar. Ini karena SUV dijual dengan harga premium namun memiliki biaya produksi yang lebih rendah secara proporsional. Penulis laporan tersebut menyerukan pemerintah untuk menerapkan pembatasan ukuran kendaraan untuk membalikkan tren SUV.

Sheila Watson, Wakil Direktur FIA Foundation, sebuah badan amal lingkungan dan keselamatan jalan raya, mengatakan meningkatnya ukuran kendaraan adalah masalah besar yang mengancam banyak aspek mobilitas berkelanjutan, mulai dari iklim hingga keselamatan jalan raya. “Laporan ini menunjukkan bahwa kita harus menjauhi kendaraan besar jika kita ingin mencapai tujuan GFEI untuk menggandakan efisiensi bahan bakar mobil pada tahun 2030. Ukuran kendaraan penting – dan dalam hal ini lebih besar tentu tidak lebih baik.”

Pengurangan emisi dari industri otomotif didorong oleh penggunaan kendaraan listrik (EV), yang mencapai 15% pangsa pasar pada tahun 2022. Laporan tersebut juga mengatakan pasar dengan pertumbuhan yang kuat di bidang ini, seperti Tiongkok dan Eropa, memiliki pangsa yang lebih besar.

Dan Sperling, direktur pendiri Institute of Transportation Studies di University of California, Davis, mengatakan membalikkan tren kendaraan yang lebih besar dan lebih berat adalah kunci untuk mencapai mobilitas yang lebih berkelanjutan. “Hal ini juga berlaku untuk mobilitas listrik, untuk menjadikan pasar kendaraan listrik lebih adil dan inklusif – dan untuk mengurangi kebutuhan mineral penting dan lebih banyak listrik,” ucapnya.

Penulis laporan ini juga menyerukan investasi pada energi terbarukan, pembalikan subsidi bahan bakar fosil, penetapan harga karbon, peraturan mengenai penerapan pengisian kendaraan listrik minimum, dan instrumen keuangan yang dirancang untuk memfasilitasi akses terjangkau terhadap kendaraan listrik.

SUV Jadi Idaman di Indonesia

Mobil jenis SUV akhir-akhir ini juga menjadi idola di Indonesia. Desainnya yang gagah dan dapat diandalkan di segala medan, cocok untuk kondisi jalanan di Tanah Ini menjadi daya tariknya. Apalagi kini kendaraan jenis SUV menawarkan paling banyak variannya mulai dari small SUV, large, hingga double cabin.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan SUV bongsor mencapai 16.281 unit atau sekitar 3,21 persen dari total penjualan kendaraan sebanyak 505.985 unit sepanjang semester I/2023. Segmen SUV bongsor masih didominasi produk Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero dengan pangsa hingga 3 persen dari total pasar.

Toyota dengan produk Fortuner memimpin pasar SUV bongsor dengan menjual 8.230 unit kendaraan atau sekitar 50,54 persen dari total penjualan SUV bongsor sepanjang enam bulan pertama 2023. Unit Toyota yang paling laris pada segmen ini adalah New Fortuner Vrz 2.8 Gr Sport A/T 2022 dengan penjualan 5.760 unit. Beberapa model lain yang menjadi andalan Toyota pada segmen ini adalah New Fortuner Vrz 2.8 Gr Sport 4X4 A/T 2022 yang terjual 691 unit, dan New Fortuner Vrz 2.8 A/T 2022 sebanyak 396 unit. 

Lawan terdekat Toyota adalah Mitsubishi lewat Pajero. Mitsubishi Pajero mencatatkan penjualan 7.462 unit atau sekitar 45,83 persen pada enam bulan pertama 2023. Pajero Sport 2.4L DAKAR (4×2) 8AT menjadi andalan Mitsubishi dengan penjualan mencapai 4.554 unit. Selain itu, Pajero Sport 2.4L DAKAR ULTIMATE-L 4X4 8A/T terjual sebanyak 931 unit, Pajero Sport 2.5L GLX (4×4) 5MT sebanyak 371 unit, dan Pajero Sport 2.4L DAKAR Ultimate (4×2) 8AT sebanyak 340 unit. 

Di luar Toyota dan Mitsubishi, tidak ada yang mampu mencatatkan penjualan hingga 1.000 unit. Bahkan Hyundai yang berada di urutan ketiga hanya menjual 209 unit SUV bongsor atau sekitar 1,28 persen pangsa pasar dengan produk Palisade 2.2 CRDi AWD. Selanjutnya, ada Mazda yang menjual 178 unit SUV bongsor atau sekitar 1,09 persen dari total penjualan SUV bongsor terdiri dari 31 unit New CX-9 AWD, 59 unit New CX-9, dan 79 unit New CX-8 Elite. 

Kemudian terdapat Isuzu yang menjual 134 unit SUV bongsor atau sekitar 0,82 persen melalui produk MU-X seperti MU-X RBD3 sebanyak 22 unit, MU-X 4X4 sebanyak 90 unit, dan MU-X RBD1 sejumlah 1 unit. Terakhir terdapat Nissan yang menjual 68 unit SUV bongsor atau sekitar 0,41 persen dengan produk kendaraan Terra VL 2.5 AT 4×4. 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button