Dalam kajian ceramah yang disampaikan baru-baru ini, Ustaz Adi Hidayat (UAH) menekankan pentingnya hubungan baik dengan sesama, tanpa memandang perbedaan keyakinan. Menurutnya, umat Muslim harus menjaga pergaulan sosial dengan siapapun, sebab semua manusia berasal dari bapak yang sama, Adam alaihissalam.
“Tingkatkan taqwamu kepada rabb-mu takwanya apa di sini kalau yang tadi spiritual yang ini beda yang telah mencipta engkau dari bapak yang sama dari satu ibu yang sama. Maksudnya apa? Kalaupun kita beda keyakinan, Membangun hubungan baik dengan sosial setidaknya sama kan di satu persepsi berasal dari bapak yang sama Adam alaihissalam,” kata UAH mengutip laman YouTube resminya, Sabtu (5/8/2023).
Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu juga menyinggung tentang pentingnya menjaga akhlak dalam pergaulan sosial, baik dengan sesama umat Muslim maupun non-Muslim. “Kalau ada orang Islam mencela non-Muslim pun dia tetap berdosa. Itulah indahnya Islam, akhlak sosial itu dihitung merata oleh Allah,” kata UAH.
Sebagai bagian dari pesan khusus, UAH juga mengingatkan tentang bahaya dari mencela dan menyakiti orang lain, bahkan dalam dunia maya. Menurutnya, perbuatan tersebut dapat merusak pahala ibadah yang telah dilakukan.
UAH juga menekankan bahwa rajin shalat tidak cukup jika seseorang memiliki masalah dengan teman-temannya. Ini adalah pesan kuat tentang betapa pentingnya etika sosial dalam kehidupan sehari-hari.
“Jangan sampai di dunia rajin Salat tapi punya masalah dengan teman-temanmu sehingga engkau sulit untuk dihisab di hari kiamat,” pesan UAH.
Ia juga menekankan tentang pentingnya konsistensi dalam melaksanakan ibadah, termasuk bangun malam untuk tahajud, bahkan hanya dua rakaat, sebagaimana yang diajarkan dalam Quran surah 17 ayat 79 sampai 80.
Salah satu kisah yang diceritakan dalam ceramah ini adalah tentang Imam Hasan Al Basri, yang menunjukkan kesabaran dan kebaikan hati terhadap tetangganya yang Nasrani. Ustaz Adi Hidayat menutup ceramahnya dengan pesan agar umat Islam menunjukkan perilaku terbaik sebagai muslim.
Dalam era yang serba digital ini, pesan-pesan seperti ini menjadi semakin relevan. Menjaga akhlak dan menjalin hubungan baik dengan sesama adalah kunci untuk membangun masyarakat yang harmonis dan inklusif.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)