Kanal

UAH Ungkap Keutamaan Memperbanyak Puasa di Bulan Sya’ban


Ustaz Adi Hidayat (UAH) membagikan pemahaman mendalam mengenai keutamaan bulan Sya’ban sebagai persiapan menjelang bulan suci Ramadan. Dengan mengutip berbagai sumber, termasuk kesaksian Sayidah Aisyah RA, UAH menjelaskan pentingnya bulan Sya’ban dalam kalender Islam, terutama dalam konteks peningkatan ibadah sunnah dan puasa.

Bulan Sya’ban, yang dikenal sebagai bulan persiapan sebelum Ramadan, memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas ibadah umat Islam. 

“Setiap insan mengharapkan kebaikan dalam hidupnya, dan Allah SWT memberikan banyak kesempatan, termasuk melalui waktu-waktu tertentu yang memiliki keutamaan, seperti bulan Sya’ban,” ujar Ustaz Adi Hidayat dalam pembukaan kultumnya yang diunggah dalam YouTube Adi Hidayat official, Ahad (18/2/2024).

Persiapan Menyambut Bulan Suci Ramadan

Menurut UAH, Nabi Muhammad SAW selalu memberikan contoh kepada umatnya untuk mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadan dengan meningkatkan ibadah sunnah, terutama puasa sunnah di bulan Sya’ban. Ini merupakan bagian dari persiapan fisik dan spiritual yang sangat dianjurkan.

Dalam video yang disampaikan UAH dari Masjidil Haram, Mekkah, disampaikan pula kesaksian Sayidah Aisyah RA yang menekankan bahwa Nabi Muhammad SAW meningkatkan ibadah puasa sunnah di bulan Sya’ban lebih dari bulan lainnya, kecuali Ramadan. Ini menunjukkan betapa pentingnya bulan Sya’ban sebagai masa persiapan menjelang bulan suci.

عَنْ عَائِشَةَ -رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا- قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ, فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ.

Diriwayatkan dari ‘Aisyah RA bahwasanya Rasulullah SAW berkata, “Dulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sampai kami mengatakan bahwa beliau tidak berbuka, dan berbuka sampai kami mengatakan bahwa beliau tidak berpuasa. Dan saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa dalam sebulan kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada bulan Sya’ban.” (HR Al-Bukhari no. 1969 dan Muslim 1156/2721).

Lebih lanjut, Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah tersebut menjelaskan bahwa puasa di bulan Sya’ban tidak hanya bertujuan untuk melatih diri menahan lapar dan haus, tetapi juga untuk meningkatkan kedekatan dengan Allah SWT. Dengan membiasakan diri puasa di bulan Sya’ban, umat Islam diharapkan dapat menyongsong Ramadan dengan lebih siap, baik secara fisik maupun spiritual.

Bulan Sya’ban sebagai Momen Pengangkatan Amal

Ustaz Adi Hidayat juga mengutip hadis yang menyatakan bahwa bulan Sya’ban merupakan waktu di mana amal-amal umat Islam diangkat kepada Allah SWT. Ini merupakan momen penting untuk berada dalam kondisi terbaik dan mengajak umat Islam untuk berintrospeksi serta meningkatkan amal baik menjelang Ramadan.

Kultum dari Masjidil Haram yang disampaikan oleh Ustaz Adi Hidayat ini mengingatkan kita semua tentang pentingnya memanfaatkan bulan Sya’ban sebagai masa persiapan spiritual menjelang bulan suci Ramadan. Melalui peningkatan ibadah sunnah dan puasa, umat Islam diharapkan dapat menyambut bulan suci dengan persiapan yang maksimal, baik dari segi fisik maupun spiritual.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button