News

Unjuk Rasa di Tengah Jalan, Aksi BEM SI Bentrok dengan Polisi

Jumat, 28 Okt 2022 – 18:29 WIB

Img 6110 - inilah.com

Aksi BEM SI di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022). (Foto: Inilah.com/ Dea Hardianingsih)

Unjuk rasa BEM SI sempat diwarnai aksi saling dorong dengan pihak kepolisian karena massa menghalangi lalu lintas. Polisi mendorong massa untuk menyampaikan aspirasi di lokasi yang sudah disediakan. Sebab, polisi telah menutup kedua jalur di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, agar massa bisa berunjuk rasa.

Koordinator Pusat BEM SI Muhammad Yuza mengungkapkan alasannya berunjuk rasa di tengah jalan dekat Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022). Menurut dia, pihaknya sudah sering menggelar unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, tepatnya di bawah jembatan penyeberangan yang sudah disiapkan pihak kepolisian.

Namun, kata dia, tidak ada hasil yang didapatkan saat berdemo di tempat tersebut. Untuk itu, BEM SI aksi di tengah jalan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian publik. “Jadi, paling utama mahasiswa juga butuh sebuah atensi bahwa kami menyampaikan aspirasi, nggak hanya sekadar teriak-teriak depan pagar saja,” kata Yuza, Jumat.

Dia menilai, dengan berunjuk rasa di tengah jalan, masyarakat akan lebih memperhatikan isi tuntutan yang disampaikan mahasiswa kepada pemerintah. “Kami berharap masyarakat melihat apa yang kami sampaikan jadi nggak cuma dari kami mahasiswa doang yang menyampaikan, mereka juga bisa,” ujar Yuza.

Mengenai kemacetan, Yuza menilai hal itu hanya berlangsung sementara tetapi permasalahan bangsa yang disampaikan BEM SI hari ini mempengaruhi bangsa dalam waktu yang lebih panjang.

“Beberapa undang-undang sedang dilecehkan, beberapa peraturan sudah dilecehkan juga, kesusahannya bertahun-tahun,” tegas Yuza.

“Kemacetan ini hanya beberapa jam saja, hanya beberapa menit saja sedangkan rakyat kita bertahun-bertahun berusaha membangun bangsa ini,” lanjut dia.

Pantauan Inilah.com di lokasi, aksi ini sempat menyebabkan kepadatan kendaraan di Jalan MH Thamrin dan Jalan Budi Kemuliaan.

Yuza mengatakan aksi demonstrasi yang dilakukannya hari ini untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda. “Kami memanggil mahasiswa, 28 Oktober 1928, hampir seratus tahun sumpah pemuda, pemuda memperjuangkan tapi hasilnya nihil,” kata Yuza.

Dia merasa pemerintah tidak pernah mendengarkan aspirasi yang disampaikan rakyat. Untuk itu, dia meminta massa aksi untuk tutup telinga dan tidak menuruti setiap perintah dari pemerintah.

“Mulai hari ini dan seterusnya, kami akan terus tutup telinga. Kalian tidak pernah mendengar kami, kami tidak akan mendengar kalian,” lanjut dia.

Mendengar hal tersebut, para massa aksi yang berasal dari berbagai perguruan tinggi itu menutup kedua telinga mereka. “Semua perintah kalian kami tidak akan dengarkan, kami sudah capek minta didengarkan. Lebih baik kami tutup telinga,” tandas Yuza.

Sebelumnya, puluhan orang dari sejumlah perguruan tinggi tiba sekitar pukul 15.20 WIB untuk menggelar demonstrasi. Aksi tersebut bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pemerintahaan Jokowi yang telah memimpin selama 8 tahun. Mereka juga berniat untuk membeberkan kinerja Jokowi yang dianggap sebagai kegagalan presiden.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button