News

Viral Guru Diduga Coret Wajah Siswa di Semarang, Inilah Faktanya

Sebuah video yang memperlihatkan aksi seorang guru sedang memegangi bagian wajah siswa SMA di Kabupaten Semarang mendadak viral, Selasa (12/9/2023).

Pada video berdurasi 20 detik itu, sang guru diduga mencorat-coret wajah siswa. Diketahui, video itu diambil di SMA N 1 Bergas, Kabupaten Semarang.

Mungkin anda suka

Koordinator Satuan Tugas Pelaksana Pembinaan Kesiswaan (STP2K) Cipta Andy Sulistyawan mengonfirmasi potongan video yang viral di media sosial itu sebenarnya adalah kegiatan razia sekolah.

“Jadi, kami ada razia terbuka (terjadwal) dan tertutup dadakan. Itu (razia) biasa dilakukan tiga kali dalam setahun pembelajaran pertama di awal semester, lalu pertengan, dan akhir. Nah, pas kejadian di video itu razia pemakaian make up, bukan guru coret muka siswa,” terangnya kepada Inilahjateng.com, di SMAN 1 Bergas, Kabupaten Semarang, Rabu (13/9/2023).

Ia menambahkan, sebenarnya video yang beredar itu adalah kejadian setahun lalu. Pada waktu itu, razia dilakukan guru dengan membagi siswa menjadi 12 kelompok.

Andy bercerita, razia dilakukan agar siswa ke sekolah menjalani tata aturan yang berlaku di ruang pendidikan. Pasalnya, pernah ada kejadian murid membawa tikar di mana ketika ada jam kosong digunakan tiduran.

“Padahal, seperti itu sudah jelas ada larangannya. Pada video itu, saat razia siswa kelas XI, tujuan razia untuk mendisiplinkan siswa yang terlambat sekolah termasuk memakai make up. Sudah ada tata tertibnya, ada juga ditempel di setiap kelas,” katanya.

Dia menerangkan, kepada para siswa saat ke sekolah dilarang keras memakai riasan atau membawa make up. Yang diperbolehkan kata dia, hanyalah pemakaian minyak wangi (parfum).

Larangan tersebut lanjutnya, telah menjadi kesepakatan bertahun-tahun. Manaka jam masuk sekolah kata dia, para siswa juga sudah diberikan himbauan sebagai bentuk peringatan.

“Tapi, ya pribadi anak-anak usia segitu (SMA) pasti ingin berpenampilan berbeda. Setiap guru juga sudah mengingatkan. Hanya, memang pasca Covid-19 ini terjadi perubahan. Maka, tugas guru ayo kita mengajak anak-anak menjadi lebih baik,” ujarnya

Humas SMAN 1 Bergas, Larasati Huri Saputri menjelaskan razia yang dilakukan sekolah secara rutin itu bertujuan agar kejadian siswa memakai make up tidak terulang kembali. Biasanya lanjutnya, indikasi siswa merias wajah mereka memakai masker.

Make up kalau tipis aslinya boleh, tapi rata-rata ini make up nya over berlebihan. Soal larangan bermak up dulu sempat ada komplain dari orang tua. Tapi, kami sampaikan di sekolah ada aturan dan dimengerti. Karena make up berlebihan tentu tujuan bukan belajar menuntut ilmu,” jelasnya. [Inilahjateng]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button