News

Viral Video Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Banjiri Medsos


Sejumlah video dugaan kecurangan dalam pemungutan suara Pemilu 2024 ramai beredar di media sosial.

Dalam video yang diunggah akun @terkinisulsel, dinarasikan ada ketidakcocokan hasil perhitungan suara di TPS dengan hasil scan di aplikasi sirekap milik KPU.

Tampak seorang dengan tanda pengenal bertuliskan KPPS, menyebutkan hasil perolelah suara di TPS.

“Kita coba sesuaikan hasil rekap dengan aplikasi sirekap yang dikeluarkan KPU Pusat,” kata pria tersebut memulai pembicaraannya menggunakan microphone.

post-cover

“Hasil dari TPS 14, Suara 01 itu 134, begitu kita scanner, ternyata suara 01 cuma satu. Pasangan 02 itu 45, tapi disini terbaca 551,” sambungnya.

Sementara pasangan 03, disebutkan hanya mendapat enam suara, namun dalam scan Sirekap, tertulis mendapatkan 111.

“Padahal DPT kita cuma 231,” ungkapnya heran.

Sang petugas mengeluhkan kondisi sulit tersebut karena tidak bisa melakukan rekap hasil penghitungan suara di TPS-nya.

Sementara masih banyak surat suara yang harus dihitung seperti DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kota, dan DPD RI.

Tidak disebutkan dimana tepatnya TPS 14 itu berada.

Video Dugaan Kecurangan di Jawa Barat

Video lainnya yang menunjukkan dugaan kecurangan diunggah akun @daeng.rahing_.

Dalam videonya, terlihat seorang mencoba mengecek hasil rekap hitung suara di TPS 013, Kalibaru, Cilodong, Depok, Jawa Barat.

Dari hasil rekap yang tertulis di situs KPU, Prabowo-Gibran unggul jauh dengan perolehan suara sebanyak 617.

Sementara Anies-Imin 70 suara, dan Ganjar-Mahfud hanya 15 suara.

Namun saat dilihat hasil foto form C1 yang diunggah di aplikasi Sirekap, tertulis hasil suara 02 hanya 117. Sementara dua paslon lainnya, hasil suaranya sama dengan hasil rekap di situs KPU.

Inilah.com mengecek langsung ke situs KPU dan benar paslon 02 mendapat suara hingga 617. Padahal jumlah DPT di TPS tersebut hanya 301 dan jumlah pengguna hak pilih hanya 204.post-cover

Video tersebut pun mendapat beragam komentar warganet di Instagram. Mayoritas menuliskan dugaan kecurangan yang dilakukan salah satu paslon.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button