News

Voxpol Center: Duet Anies-Andhika Obat Kerinduan Rakyat akan Pemimpin Sipil-Militer

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menilai positif munculnya wacana duet Anies Baswedan-Andhika Perkasa. Obat kerinduan akan pemimpin sipil-militer.

Dia bilang, kecenderungan publik terhadap pasangan calon pemimpin sipil-militer, cukup besar. “Saya kira, bagus. Duet Anies-Andika Perkasa, cocok. Pasangan yang cukup ideal. Kombinasi sipil militer yang cukup oke,” ungkap Pangi kepada Inilah.com, Jakarta, Selasa (8/2/2022).

Mungkin anda suka

Berdasarkan hasil survei Voxpol Center pada Maret 2021, kata dia, mayoritas publik sangat merindukan duet sipil militer. Angkanya mencapai 42,2%. Sedangkan kalau dibalik militer-sipil, turun menjadi 19,5%. Duet militer-ulama/santri 11.2%, sipil-ulama/santri 9,3%, dan tidak tahu/tidak menjawab 17,9%.

Sosok Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, menurut Pangi, cukup berpeluang. Saat ini, Jenderal Andika masih punya panggung karena masih menjabat. Berbeda dengan mantan Panglima TNI Jenderal (Pur) Gatot Nurmantyo yang saat ini momentumnya sudah lewat. “Jalau Jenderal Gatot terkendala maintenance elektabilitasnya pasca enggak punya panggung di militer lagi,” paparnya.

Kerinduan terhadap figur militer, kata dia, bisa jadi karena 10 tahun dipimpin sipil, ada sebagian publik merasa belum puas. “Maka ada momentum untuk capres atau cawapres ideal berlatar belakang militer,” ungkapnya.

Keunggulan duet Anies-Andhika, lanjut Pangi, cukup disukai publik. Keduanya juga melambangkan simbol kombinasi nasionalis religius. “Yang menjadi soal, siapa yang RI-2. Takutnya, baik Anies maupun Andika ingin maju sebagai RI-1,” pungkasnya.

Selain itu, kata dia, baik Anies maupun Andhika, bisa saling melengkapi. Dan daya jualnya cukup tinggi. Indikatornya, tren elektabilitas keduanya cukup menjanjikan. “Namun, elektabilitas Andika perlu lebih dipoles lagi. Anies sudah lumayan bagus, masuk 3 besar elektabilitas capres 2024,” ungkapnya.

Ketika ada momentum, saran Pangi, Andika harus bergerak cepat menyambarnya. Agar namanya menjadi perbincangan publik secara merata di republik ini. “Kalau saat ini, memang belum terlalu menjadi pergunjingan yang bising dibicarakan masyarakat. Jadi perlu dipoles maksimal,” ungkapnya.

Duet Anies Baswedan-Andhika Perkasa, awalnya dihembuskan Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera. Alasannya terkait coverage electoral Anies yang tinggi di Barat Jawa. “Mas Anies, kolom wilayahnya Barat-Jawa. Jadi lebih cocoknya (duet) sipil dan militer, atau Andhika Perkasa,” papar Mardani.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button