Ototekno

18,5 Juta Orang Indonesia Berinvestasi Digital Kripto, Bappebti Atur 501 Aset


Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Tirta Karma Sanjaya, menyatakan bahwa jumlah investor kripto di Indonesia telah mencapai angka 18,5 juta per Desember 2023. Angka tersebut tercatat sebagai presentase signifikan dari total populasi Indonesia yang berjumlah sekitar 277 juta jiwa. Saat ini, Bappebti telah mengizinkan 501 aset kripto untuk diperdagangkan oleh exchanger di Indonesia.

Dalam acara Tokocrypto Crypto Outlook 2024, Tirta menjelaskan bahwa Bappebti memilih aset kripto yang dapat diperdagangkan berdasarkan permintaan masyarakat dan exchanger kripto. 

Saat ini, Indonesia hanya memperbolehkan perdagangan spot untuk aset kripto, namun Bappebti berencana membuat regulasi yang mengikuti perkembangan produk aset kripto, termasuk potensi pengembangan produk derivatif.

“Kami memilih aset kripto yang diperdagangkan sesuai dengan permintaan masyarakat dan exchanger kripto,” ujar Tirta.

Tirta juga membahas rencana peralihan pengawasan dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang diharapkan akan memperkuat regulasi kripto di Indonesia.

Sementara itu, Tokocrypto, sebagai #ExchangeIndonesia nomor 1, mencatat pencapaian penting di tahun 2023 dengan dominasi sekitar 43% pasar berdasarkan data CoinMarketCap. CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis, mengungkapkan komitmen perusahaan dalam mendukung transformasi digital dan pertumbuhan industri blockchain dan aset digital di Indonesia.

Tokocrypto juga mengumumkan perubahan besar pada Toko Token (TKO), token utilitas asli Tokocrypto, yang kini dikelola oleh TKO Foundation untuk memajukan adopsi teknologi blockchain di Indonesia. Kapitalisasi pasar token TKO telah mencapai $52 juta, menjadikannya token lokal terbesar.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button