MarketNews

2022, Waskita Karya Jajakan 5 Jalan Tol untuk Bayar Utang Rp90 Triliun

Tahun 2022 yang bershio macan air, bisa jadi bukan tahun mujur bagi PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang jajakan 5 jalan tol untuk bayar utang.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk terus berupaya melakukan restrukturisasi utang yang nilainya mencapai Rp90 triliun hingga akhir 2019. Salah satu caranya dengan melakukan divestasi atau menjual tol yang kini dipegang perseroan.

Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono mengatakan, restrukturisasi utang jadi cara perbaikan keuangan yang diharapkan bisa selesai pada 2025 mendatang.

“Dalam proses restrukturisasi tersebut, salah satu di antaranya adalah divestasi jalan-jalan tol. Karena Waskita mempunyai 19 (ruas tol), sudah didivestasi 6, sekarang masih ada 13. Dan harus diselesaikan konstruksinya masih ada 7 dan didanai PMN,” kata Destiawan di proyek Tol Becakayu, Bekasi, Jumat (24/12/2021).

Destiawan menilai, jika proyek tol Waskita tersisa sudah rampung semua, itu bisa ditawarkan kepada investor untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban kepada kreditur.

“Dan ini akan mempengaruhi beban keuangan Waskita, dan diharapkan akan mengembalikan Waskita dalam performa yang lebih baik,” ujar dia.

Waskita juga akan kembali melakukan program divestasi tol pada 2022 mendatang. Sebanyak 4 ruas tol bakal ditawarkan, antara lain Tol Cimanggis-Cibitung, Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), dan Tol Trans Jawa ruas Pejagan-Pemalang. “Target ada 4-5 ruas tahun depan. Pantura, JORR (Cimanggis-Cibitung), akan kami tawarkan,” tukas Destiawan.

Pada Oktober lalu, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, utang Waskita Karya hingga akhir 2019 mencapai Rp90 triliun. Karena banyaknya proyek penugasan jalan tol yang wajib dikerjakan.

Selain mencicil utang plus bunga ke bank, utang Waskita Karya timbul karena banyaknya tagihan dari para vendor (pemasok dan subkontraktor) yang belum juga dibayarkan. “Total ada Rp 90 triliun posisi utang Waskita pada peak 2019 akhir itu Rp 90 triliun. Itu Rp 70 triliun utang ke bank dan obligasi, serta Rp 20 triliun ke vendor,” kata Tiko, sapaan akrabnya.

Sekedar informasi, Waskita Karya memiliki proyek penugasan yakni, Jalan Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera. Sebagian besar, tol itu merupakan hasil akuisisi dari swasta yang pengerjaannya terkendala.

Jumlahnya sekitar 16 ruas tol yang dikerjakan Waskita Karya. Sebagian besar memang akuisisi dari tol yang dimiliki swasta, kemudian tidak ada perkembangan. Sepanjang 2015-2017, Waskita Karya terlihat sangat agresif mengambil proyek tol yang tidak berjalan optimal. Mau tak mau, Waskita karya harus jajakan jalan tol miliknya untuk itu tadi, melunasi utangnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button