News

38 Desa di Jateng Kekeringan, Warga Kesulitan Air Bersih

Meski kemarau belum mencapai puncaknya, namun sejumlah wilayah di Jawa Tengah sudah mengalami kekeringan dan warga sulit mendapatkan air bersih.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah mencatat sedikitnya terdapat 38 desa yang tersebar di Jateng mengalami kekeringan. Bahkan kondisi seperti ini diperkirakan akan terjadi hingga Agustus 2023.

Kepala BPBD Jateng, Dikki Ruli Perkasa mengatakan ini merupakan dampak fenomena El Nino yang melanda 38 desa yang tersebar di beberapa wilayah Jateng seperti Cilacap, Sragen, Grobogan, Blora, Pemalang, Tegal, Brebes, dan Demak.

“Diprediksi kekeringan sebagai dampak fenomena El Nino tahun ini lebih panjang,” katanya.

Untuk mengatasi kesulitan air bersih yang dialami warga, BPBD Jateng juga telah mengirim 206 tangki air bersih atau 1.011.500 liter untuk didistribusikan ke warga yang membutuhkan.

“Belum ada laporan kekurangan air bersih luar biasa, tetapi kita siapkan bantuan termasuk antisipasi kebakaran,” ujarnya.

Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Klimatologi Kelas I Semarang menyebut peluang curah hujan di sebagian wilayah Jateng sangat rendah. Sehingga BMKG mengimbau warga untuk mewaspadai kebakaran hutan dan lahan.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari sebelumnya telah mengimbau kepada warga untuk bisa menghemat dan mengelola penggunaan air dengan baik menghadapi kekeringan yang berkepanjangan.

Tak hanya itu, ia juga berharap warga melakukan perbaikan lingkungan dengan menanam pohon sekaligus merehabilitasi jaringan irigasi.

“Dengan begitu bisa melakukan perlindungan kepada sumber air bersih yang tersedia dan panen hujan serta konservasi air,” harapnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button