Market

Usai Bayar Mitra Rp17 Triliun, Hutama Karya Raih Proyek Rp1,2 Triliun

Ada berkah di balik tuntasnya PT Hutama Karya menunaikan kewajiban pembayaran kepada 1.660 mitra senilai Rp17,19 triliun. BUMN karya ini,  meraih 2 proyek anyar senilai Rp1,2 triliun.

Adapun 2 proyek anyar yang dimaksud adalah pembangunan Bendungan Cijurey paket II dan Jaringan Distribusi Utama (JDU) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Benteng Kobema (Seksi Lubuk Puar-Sebakul).

Dari keterangan resmi HK, Jakarta, Selasa (12/9/2023), pembangunan Bendungan Cijurey paket II, nilainya Rp1,05 triliun, berlokasi di Desa Sukadamai, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor. Di proyek ini, Hutama Karya berkolaborasi dengan PT SAC Nusantara.

Kolaborasi itu dijalankan melalui skema kerja sama operasi (KSO) Hutama-SAC Nusantara. Dengan porsi saham HK sebesar 70 persen, sisanya digenggam SAC.

Penandatanganan kontrak dilaksanakan di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis lalu (31/8/2023). Antara Executive Vice President Divisi Sipil Umum, sekaligus Kuasa KSO, Ari Asmoko dengan Komisaris SAC Nusantara, Gunawan Lukito. Turut hadir dalam acara ini, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dan Direktur Utama HK, Budi Harto.Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan, Hutama Karya, Tjahjo Purnomo menyatakan, lingkup pekerjaan proyek Bendungan Cijurey adalah pekerjaan persiapan, pekerjaan jalan akses inspeksi genangan, pekerjaan bendungan utama, pekerjaan bangunan pengendali sedimen, pekerjaan instrumentasi dan pekerjaan sistem manajemen keselamatan konstruksi (SMKK).

Dia menambahkan, Hutama Karya bekerja mengedepankan kualitas dan memperhatikan keberlanjutan lingkungan dengan menerapkan Green Construction dan Digital Construction.Apabila proyek itu rampung, kata dia, akan memberikan dampak besar yakni mengairi sawah seluas 2.047 hektare (ha) di Kabupaten Bogor, air baku sebesar 0,71 m3/detik, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 2 x 0,5 MW dan dapat mereduksi banjir sebesar 291,47 m3/detik.

Sementara untuk Proyek JDU SPAM yang berlokasi di Bengkulu senilai Rp246,8 miliar, Hutama Karya berkolaborasi dengan PT Gala Karya melalui skema KSO Hutama-Gala. Dengan porsi saham, Hutama Karya 65 persen, sisanya dimiliki Gala Karya. Proyek itu akan mengedepankan keterlibatan masyarakat setempat sebagai tenaga kerja lokal dalam pembangunannya.

Sebelumnya, Hutama Karya telah menunaikan komitmen pembayaran kepada 1.660 mitra kerja, periode 1 Januari hingga 31 Agustus 2023. Nilai pembayarannya mencapai Rp17,19 triliun.

Tjahjo mengatakan, pembayaran kepada mitra kerja ini merupakan komitmen HK atas dukungan para mitra kerja terhadap percepatan pembangunan proyek-proyek perusahaan, utamanya Tol Trans Sumatera.

“Ini juga menunjukkan bahwa bisnis Hutama Karya saat ini memiliki kemampuan dalam memenuhi hak mitra kerja serta menjaga kepercayaan mereka,” kata Tjahjo.Pembayaran tersebut direalisasikan kepada mitra kerja di bisnis jasa konstruksi, badan usaha jalan tol, hingga kantor pusat. Adapun hingga akhir 2023, Hutama Karya masih akan terus melakukan realisasi pembayaran sebesar Rp10 triliun kepada 835 mitra kerja.

Pada Juli 2023, Hutama Karya juga mencatatkan kontrak baru sebesar Rp19,02 triliun dengan segmen yang memberikan kontribusi terbesar adalah bersumber dari sektor jalan dan jembatan dan disusul dengan sektor gedung.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button