News

70 Ponpes di Magelang Berpotensi Jadi TPS Khusus

Sekitar 70 pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Magelang berpotensi menjadi lokasi tempat pemungutan suara (TPS) khusus pada Pemilu 2024.

Anggota Bawaslu Kabupaten Magelang Sumarni Aini Ch mengatakan pada 15 Desember 2022 hingga 19 Januari 2023 pihaknya, melakukan asesmen pada sejumlah lokasi yang berpotensi terdapat pelayanan TPS khusus pada Pemilu 2024.

“Kami asesmen dan petakan terkait potensi pelayanan TPS khusus,” katanya di Magelang, Sabtu (21/1/2023).

Menurut dia lokasi yang di asesmen terdiri atas lima unsur meliputi pondok pesantren, lembaga pendidikan berasrama (boarding school), panti sosial, rumah sakit, dan tempat relokasi bencana.

Pada kegiatan tersebut, tim Bawaslu Kabupaten Magelang dan Panwaslu kecamatan berkoordinasi dan mendatangi langsung pihak-pihak yang menjadi sasaran, seperti kepala kantor Kemenag Kabupaten Magelang dan pimpinan/pengasuh pondok pesantren.

“Kami datang secara langsung dan memberikan kuisioner kepada pengasuh ponpes yang berisi pertanyaan perkiraan jumlah santri dan tenaga pendidiknya (ustadz), perkiraan jumlah pemilih, skema memilih pada tahun 2019 serta data perkiraan santri yang tidak dapat memilih pada tahun 2019,” tuturnya.

Menurut Aini hasil asesmen menyebutkan, santri yang tidak dapat menggunakan hak pilih karena alasan tidak bisa pulang karena berasal dari luar Pulau Jawa.

“Dengan Kepala Dinas Sosial kami berkoordinasi terkait kisaran jumlah warga yang berada di panti-panti sosial dan koordinasi dengan Kepala Rumah Sakit Kabupaten Magelang untuk memetakan jumlah petugas kesehatan yang bertugas pada hari pemungutan suara,” ujarnya.

Ia menyebutkan hasil asesmen potensi lokasi khusus di wilayah Kabupaten Magelang sebagai berikut, di wilayah Kecamatan Tegalrejo terdapat 25 ponpes dengan potensi pemilihnya mencapai angka 10.347 orang.

Di Kecamatan Secang teridentifikasi sejumlah 10 ponpes dengan potensi pemilih 2.066 orang dan ribuan potensi pemilih lainnya yang terkosentrasi di dalam ponpes yang tersebar di 14 kecamatan di wilayah Kabupaten Magelang.

“Potensi pemilih di lembaga pendidikan berasrama seperti di SMA Pangudi Luhur Vanlith Muntilan pun cukup besar mencapai angka 200 pemilih baik dari guru maupun siswanya,” ucapnya

Sementara itu, di kawasan rawan bencana 3 teridentifikasi 37 titik relokasi bencana Merapi yang berpotensi menjadi lokasi khusus pada Pemilu 2024. Sebanyak 37 titik tersebut merupakan daerah tertinggi dan terdekat dengan Gunung Merapi.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang Muhammad Habib Shaleh mengatakan data hasil pengawasan pemetaan lokasi khusus selanjutnya disampaikan ke KPU Kabupaten Magelang agar KPU dan jajarannya menilai dan mencermati kembali potensi lokasi khusus tersebut sesuai ketentuan yang berlaku.

Ia menjelaskan yang dilakukan Bawaslu Kabupaten Magelang dan jajaran tahap ini adalah pemetaan adanya lokasi khusus, bahwa lokasi khusus ini riil, butuh dilayani hak pilihnya. Kondisinya tidak sama dengan pemilih reguler pada umumnya.

“Apakah nanti akan menjadi TPS khusus atau skema lain yang terpenting lokasi ini wajib menjadi atensi,” katanya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button