Hangout

Alasan Waktu Rehat Berkualitas Penting untuk Produktivitas Pekerja

Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia, Olphi Disya Arinda M.Psi., menekankan pentingnya pekerja memilih hobi atau aktivitas yang berbeda dari rutinitas kerjanya untuk mendapatkan waktu rehat yang berkualitas. Hal ini disampaikan dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat lalu.

Disya mengungkapkan bahwa masih banyak pekerja yang kurang tepat dalam menggunakan waktu rehatnya, yang berdampak pada produktivitas yang tidak optimal. “Cobalah cara istirahat yang sangat berbeda dengan aktivitas kita bekerja agar istirahatnya bisa maksimal,” kata Disya, mengutip Antara, Sabtu (30/9/2023).

Sebagai contoh, Disya membahas kasus seorang pekerja kantoran yang rutin berinteraksi dengan gawai. Meski sudah berusaha mengambil waktu istirahat untuk mencegah burnout, pekerja tersebut merasa masih kurang produktif. Setelah ditelusuri, ternyata ia memilih untuk bermain media sosial selama waktu istirahatnya, yang justru menambah beban pikiran.

“Niat awalnya ambil jeda dan istirahat, tetapi setelah main media sosial, makin banyak informasi yang diterima dan akhirnya dipikirkan. Jadi, sebaiknya jangan mengisi waktu rehat dengan sesuatu yang membuat otak berpikir keras,” jelas Disya.

Menurut Disya, memilih kegiatan atau hobi yang sangat berbeda dari rutinitas pekerjaan adalah cara yang efektif untuk mengatasi stres dan membantu pekerja memisahkan prioritasnya. Dengan demikian, pekerja akan lebih mampu mengatasi konflik dalam bekerja dan tidak akan mudah merasa burnout.

Disya juga menambahkan bahwa Kementerian Kesehatan merekomendasikan pekerja yang masuk usia produktif untuk memiliki waktu tidur selama 7 hingga 9 jam di malam hari tanpa terputus sebagai salah satu cara untuk mengoptimalkan waktu rehat.

“Memiliki waktu rehat yang berkualitas adalah investasi untuk produktivitas dan kesejahteraan mental pekerja,” pungkas Disya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button