News

Australia Berbaik Hati, Hibahkan 15 Rantis Bushmaster ke Indonesia

Pemerintah Australia berbaik hati kepada Indonesia. Pasalnya, negeri kangguru itu menghibahkan 15 kendaraan taktis Bushmaster Protected Mobility Vehicle (BPMV) dari Australia. Nilai 15 rantis ini tergolong besar yaitu AU$ 29 juta atau setara Rp290 miliar.

Hibah atau pemberian sukarela ini disetujui Komisi I DPR RI dalam rapat kerja bersama Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M. Herindra dan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/4/2023).

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI, Letjen TNI Herindra mengatakan, Australia memberikan 15 unit rantis bushmaker dengan kondisi refurbished atau telah diperbaharui kondisinya beserta peralatan pendukungnya.

Rinciannya, sebanyak 13 tipe truk senilai Rp 106 miliar, 1 tipe command Rp 8miliar, 1 tipe ambulance Rp11 miliar, dan peralatan pendukung senilai Rp145 miliar. Tak hanya itu, garansi dukungan spare part selama enam bulan diberikan ke Indonesia tanpa mengeluarkan biaya apa pun dalam penerimaan ini.

Dalam rapat kerja yang juga dihadiri Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono ini, Herindra menjelaskan, pihak Australia turut menjamin pengiriman Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpahankam) tersebut dari Australia hingga sampai Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

“Pihak Australia juga akan memberikan beberapa pelatihan mulai tgl 22 Mei sampai dengan 7 Juli 2023. Pelatihan yang akan diberikan terkait mengemudi untuk 25 personel TNI, maintenance utk 15 personel TNI, dan bidang communication untuk 10 personel TNI,” ujar Herindra memaparkan.

Medan Padang Pasir

Diketahui, Rantis Bushmaker adalah kendaraan taktis yang cocok digunakan untuk medan padang pasir dan dapat mengangkut hingga 8 personel bersenjata lengkap. Bagian bawah kendaraan ini didesain menggunakan V-hull untuk meminimalisasi efek akibat ranjau darat (mine blasting). Kendaraan ini juga memiliki kemampuan anti-blasting dari bahan peledak sampai dengan 10 kg dan anti-ballistic terhadap amunisi kaliber 7,62 mm. Selain itu, dapat dilengkapi dengan peralatan Anti Jammer Electronic Counter Measure (ECM).

Sementara, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengungkapkan penerimaan hibah ini dapat meningkatkan kesiapan operasional pasukan perdamaian dunia dalam operasi Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP TNI).

“Penerimaan hibah ini akan menjaga hubungan bilateral Indonesia dan Australia khususnya dalam bidang pertanahan dan operasi perdamaian. Hibah tersebut akan mengurangi pengalokasian dana pemeliharaan dari item yang sama bagi PMPP TNI untuk jangka waktu 3-5 tahun ke depan,” ujar Yudo menambahkan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button