Market

Bapanas Sebut Stok Beras Bulog Menipis, Makanya Impor

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengatakan Perum Bulog tidak memiliki stok beras yang ideal pada 2022. Sebab saat ini Bulog hanya memiliki sekitar 399.160 ton hingga 21 Desember. Padahal seharusnya ketersediaan stok beras ideal Bulog sebesar 1,2 juta ton termasuk untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru 2023.

“Stok CBP yang ada di Bulog hanya sebanyak 399.160 ton, padahal idealnya 1,2 juta ton sesuai target pemerintah. Karena itu, pemerintah melakukan penambahan agar CBP bisa mencapai 1,2 juta ton,” kata Direktur Ketersediaan Pangan Bapanas Budi Wuryanto di Jakarta, Sabtu (24/12/2022).

Dengan kondisi ini membuktikan stok beras masih jauh dari kebutuhan ideal bulanan. Sehingga pemerintah dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas) memutuskan Bulog untuk mengimpor 500 ribu ton untuk memperkuat CBP (cadangan beras pemerintah) hingga Januari-Februari 2023.

“Impor 500 ribu ton merupakan pilihan terakhir untuk memenuhi CBP,” kata Budi.

Sedangkan, sisanya 500 ribu ton, tambah Budi, berasal dari dalam negeri. Pada Maret 2023 saat panen raya, pemerintah akan mendorong Bulog untuk segera menyerap gabah/beras petani.

Menurut dia, tipisnya stok CBP yang Bulog pegang, karena tingginya pengeluaran beras program KPSH atau operasi pasar untuk menjaga stabilisasi harga beras yang naik cukup tinggi sejak Juli. Jika pada Januari, harga beras medium masih sekitar Rp 10.900/kg, maka pada Desember sudah mencapai Rp 11.300/kg.

Beras Bulog Menipis Karena Sering Operasi Pasar

Sedangkan, volume beras KPSH yang sebelumnya di bawah 100 ribu ton, pada Agustus mencapai 200 ribu ton. Bahkan, hingga akhir 2022, volume beras yang digelontorkan untuk program KPSH mencapai 1,16 juta ton.

“Jika stok CBP Bulog menipis, sulit bagi pemerintah meredam laju peningkatan harga beras. Padahal, kenaikan harga beras berkontribusi tinggi terhadap inflasi dan kenaikan pangan lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Epi Sulandari menjelaskan, pada April 2022 stok CBP mencapai 1,2 juta ton.

Hitungan Bulog, stok ini diperkirakan cukup hingga akhir tahun lantaran penyaluran beras sebagian besar untuk KPSH hanya sekitar 500 hingga 1.000 ton per hari atau 20-30 ribu ton per bulan.

Dengan stok 1,2 juta ton sampai Juli, maka Agustus-Desember diperkirakan hanya butuh sekitar 150 ribu ton untuk keluar.

“Artinya, stok akhir kita masih di atas 1 juta ton, karena pada saat panen gadu berikutnya Agustus September, kita masih bisa menyerap,” jelas Epi.

Namun, lanjutnya, saat Agustus 2022, harga beras melonjak tinggi di pasar serta permintaan masyarakat juga meningkat akibat dari kebijakan harga BBM.

Kenaikan harga beras mendorong naiknya permintaan CBP untuk KPSH mencapai 214 ribu ton pada Agustus yang mengakibatkan stok mulai tergerus hingga Desember.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button