News

Beredar Video Demokrat Berkoalisi dengan PDIP, Herzaky: Hoaks, Pas Pilkada Dulu Itu

Kepala Badan Komunikasi Strategis/Koordinator Juru Bicara Herzaky Mahendra Putra menyangkal bergabungnya Demokat dengan PDI Perjuangan dan PPP mengusung Ganjar Pranowo di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Bantahan tersebut disampaikan Herzaky menanggapi beredarnya video yang berisi narasi partainya berkoalisi dengan PDIP dan PPP hari ini. “Video hoaks. Pas pilkada dulu itu,” ucap Herzaky kepada Inilah.com di Jakarta, Rabu (6/9/2023).

Sebagaimana diketahui, Partai Demokrat menjalin kerja sama politik dengan PDIP dalam mengusung pasangan calon di 18 daerah dalam Pilkada Serentak tahun 2020. Kedua parpol itu juga berkoalisi di 10 daerah, sehingga koalisi terjalin di 28 daerah.

Baca Juga:

PDIP: Terlepas Apapun Alasan KPK, Pemanggilan Cak Imin Kental Nuansa Politik

Beredarnya video hoaks tersebut menyusul adanya upaya mempertemukan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dua hari lalu.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Megawati memiliki peluang bertemu SBY untuk membahas kerja sama politik atau koalisi pada Pilpres 2024.

“Ya, nanti (penjajakannya), kan tim pemenangan nasional (sudah) dibentuk. Tim pemenangan nasional ini kemudian mendapat arahan dari dewan pengarah para ketum partai,” ujar Hasto kepada awak media di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (4/9/2023).

Baca Juga:

PDIP Pertimbangkan Ridwan Kamil Jadi Pendamping Ganjar

“Di situlah komunikasi secara intens dengan partai politik lain, dengan tokoh-tokoh masyarakat itu akan dilakukan. Mengingat dewan penasihat itu juga nanti akan berasal dari tokoh-tokoh masyarakat,” tambahnya.

Adapun peluang ini muncul usai Demokrat resmi mencabut dukungannya terhadap bakal capres Anies Baswedan sekaligus keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) setelah Majelis Tinggi Partai Demokrat menggelar rapat di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

Hal itu dilakukan Demokrat setelah Anies Baswedan memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden pendampingnya di Pilpres 2024

Baca Juga:

Buka Pintu Komunikasi dengan Demokrat, Megawati-SBY Berpotensi Bertemu

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button