Kanal

(BELUM SELESAI) 10 Masjid Tertua di Indonesia, Ada yang Berusia 735 Tahun

Agama Islam diperkirakan mulai masuk ke Indonesia sekitar abad ke 7 hingga abad ke 13. Sejak saat itu, Islam terus berkembang hingga menjadi agama terbesar di Indonesia.

Masjid merupakan salah satu bukti perkembangan Islam di nusantara. Beberapa di antaranya memiliki nilai sejarah karena berusia ratusan tahun.

Masjid tak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah umat Islam, tetapi juga berperan dalam aktivitas sosial hingga wisata religi. 

Berikut daftar masjid tertua di Indonesia yang dikutip dari berbagai sumber. 

1. Masjid Saka Tunggal Baitussalam, Banyumas, Jateng

Masjid Saka Tunggal, Masjid tertua di Indonesia
Masjid Saka Tunggal

Masjid Saka Tunggal, yang berada di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjadi masjid tertua di Indonesia, menurut catatat Jakarta Islamic Centre.

Masjid ini disebut sebagai Masjid Saka Tunggal karena memang masjid ini hanya mempunyai saka tunggal (tiang penyangga tunggal atau satu) yang berada di tengah bangunan utama masjid. 

Masjid Saka Tunggal adalah satu satunya masjid di pulau Jawa yang dibangun jauh sebelum era Wali Sembilan (Wali Songo) yang hidup sekitar abad 15-16 Masehi.

Masjid ini dibangun tahun 1288 M yakni sekitar dua abad sebelum Wali Songo. Bukti pendiriannya tertulis di prasasti yang terpahat di saka masjid itu.

Sejarah masjid Saka Tunggal ini terkait dengan tokoh penyebar Islam di Cikakak, bernama Mbah Mustolih yang hidup dalam Kesultanan Mataram Kuno.  

Sebagai masjid tertua di Indonesia, masjid Saka Tunggal memiliki keunikan tersendiri. Salah satunya adalah kebiasaan pada hari Jumat. Pada hari itu, selama menunggu waktu salat Jumat dan setelah salat Jumat, jemaah masjid Saka Tunggal berzikir dan bersalawat dengan nada seperti melantunkan kidung Jawa. Tradisi ini disebut tradisi ura ura.

Selain itu, Masjid Saka Tunggal Baitussalam hingga saat ini juga masih mempertahankan tradisi untuk tidak menggunakan pengeras suara. 

Imam di masjid ini juga tidak menggunakan penutup kepala seperti yang lazim digunakan di Indonesia yakni peci, kopiah, tapi memakai udeng/pengikat kepala.

 

2. Masjid Wapauwe, Maluku Tengah 

Masjid Wapauwe, Masjid tertua di Indonesia
Masjid Wapauwe (Foto: Dunia Masjid)

Masjid Wapauwe berada di Desa Kaitetu, Kabupaten Maluku Tengah. Maluku Tengah. Masjid ini dalam catatan sejarah, menjadi masjid tertua kedua di Indonesia.

Masjid didirikan pada 1414 silam, sehingga usianya diperkirakan 609 tahun. Masjid yang merupakan saksi sejarah penyebaran agama Islam di Maluku ini, memiliki sejumlah keunikan. 

Lokasi masjid sudah pindah beberapa kali. Mulanya, masjid Wapauwe bernama Wawame karena terletak di Lereng Gunung Wawane. 

Pada masa penjajahan Belanda, lokasi masjid dipindahkan ke kampung Tahala pada tahun 1614. Namun, tahun 1646, lokasi masjid Wapauwe kembali ke lokasi awal di Kaitetu.

Bentuk asli bangunan masjid tidak berubah hingga saat ini, meskipun telah berkali-kali direnovasi dan pindah lokasi. Bangunan masjid dibuat dari kayu tanpa menggunakan paku. Kondisi ini membuat bangunan masjid mudah dilepas pasang.

 

3. Masjid Sunan Ampel, Surabaya, Jatim

Masjid Sunan Ampel
Masjid Sunan Ampel (Foto: Suara Surabaya)

Masjid Sunan Ampel berada di Jalan Petukangan I, Ampel, Kecamatan Semampir, Surabaya, Jawa Timur. 

Masjid kuno ini dibangun pada tahun 1421, sehingga usianya sudah mencapai 602 tahun.

Sesuai namanya, masjid ini dididirikan oleh Sunan Ampel. Sunan Ampel yang wafat pada 1481 dimakamkan tepat di belakang masjid.

Hingga saat ini, masjid Sunan Ampel selalu ramai dikunjungi peziarah khususnya pada bulan Ramadan. 

Gaya arsitektur masjid Sunan Ampel bercirikan Jawa kuno dan nuansa Arab. Daya tarik lain masjid Sunan Ampel adalah keberadaan Kampung Arab tak jauh dari lokasi masjid. 

Penduduk kampung mayoritas adalah keturunan Arab yang sudah menetap ratusan tahun untuk berdagang. 

4. Masjid Kuno Bayan Beleq, Lombok, NTB 

Masjid Kuno Bayan Beleq
Masjid Kuno Bayan Beleq (Foto: Wikipedia)

Masjid Kuno Bayan Beleq merupakan salah satu masjid tertua di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Mengutip laman Dinas Pariwisata Provinsi NTB, masjid ini diperkirakan dibangun sekitar 500 tahun silam. Masjid yang memiliki atap rumbia ini berada di Jalan Labuan Lombok, Desa Bayan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.

Namun, tidak terdapat informasi pasti siapa yang membangun Masjid Kuno Bayan Beleq. Beberapa versi menyebut pendiri masjid adalah Syeh Gus Abdul Razak, salah seorang penyebar Islam di Bayan pada abad ke-16. 

Namun sumber lainnya mengatakan masjid ini dibangun Sunan Prapen pada abad ke-15. 

Berbeda seperti masjid umumnya, masjid Kuno Bayan Beleq hanya digunakan untuk salat pada perayaan hari besar Islam, seperti Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi Muhammad SAW, tahun baru Islam, dan kegiatan besar keagamaan Islam lainnya. 

5. Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Cirebon, Jabar 

Masjid Agung Sang Cipta Rasa
Masjid Agung Sang Cipta Rasa (Foto: Cirebonmedia.com)

Masjid Agung Sang Cipta Rasa juga dikenal dengan nama masjid Agung Cirebon atau masjid Sunan Gunung Jati.

Masjid ini berada di Jalan Kasepuhan, Kesepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Cirebon, Jawa Barat.

Masjid Agung Sang Cipta Rasa dibangun pada masa pemerintahan Sunan Gunung Jati, tepatnya pada 1498. Sehingga usia Masjid Agung Sang Cipta Rasa diperkirakan 525 tahun. 

Bangunan masjid ini merupakan peninggalan kerajaan Cirebon. 

Selain Sunan Gunung Jati, anggota Wali Songo yang berperan besar dalam pembangunan masjid ini adalah Sunan Kalijaga. 

Pada masjid ini terdapat saka guru (tiang utama) yang dibuat dari tatal, yaitu pecahan-pecahan kayu berukuran kecil yang disatukan. 

Saka guru sendiri merupakan ide Sunan Kalijaga yang melambangkan kesatuan atau kegotongroyongan. Sementara, atap masjid berbentuk bersusun tiga. 

6. Masjid Agung Demak, Jateng 

Masjid Agung Demak
Masjid Agung Demak (Foto: Wikipedia)

Masjid Agung Demak juga merupakan salah satu masjid tertua di tanah air. Masjid ini dibangun tahun 1474 dan berlokasi di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Masjid Agung Demak didirikan pada masa pemerintahan kerajaan Demak yang merupakan kerajaan Islam pertama di Tanah Jawa. Saat itu, masjid Agung Demak, sekaligus menjadi pusat penyebaran Islam di pulau Jawa. 

Arsitektur masjid Agung Demak mengusung gaya tradisional Jawa, seperti tidak memiliki kubah. Atap masjid sengaja dibuat berbentuk limas dan bersusun tiga. Makna limas bersusun tiga adalah iman, Islam, dan ihsan.

7. Masjid Sultan Suriansyah, Banjarmasin, Kalsel

masjid Sultan Suriansyah
Masjid Sultan Suriansyah (Foto: Republika)

Masjid paling tua selanjutnya adalah masjid Sultan Suriansyah. Masjid ini berada di Kelurahan Kuin Utara, Kecamatan Banjar Kota, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Lokasi masjid berada di tepi Sungai Kuin.

Masjid Suriansyah sesuai namanya dibangun pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah ini. Sultan Suriansyah yang merupakan Raja Banjar pertama yang memeluk agama Islam, dimakamkan sekitar 500 meter dari masjid. Makam Sultan Suriansyah sering didatangi peziarah.

Meskipun sudah berusia ratusan tahun, namun atap masjid Sultan Suriansyah masih asli. Hanya puncak atap yang mengalami perubahan karena diganti dalam bentuk kubah.

8. Masjid Tuo Kayu Jao, Padang, Sumbar

post-coverMasjid Tuo Kayu Jao
Masjid Tuo Kayu Jao (Foto: Kemdikbud.go.id)

Masjid Tuo Kayu Jao yang berada di Jorong Kayu Jao, Nagari Batang Barus, Gunung Talang, Kabupaten Solok,Sumatera Barat. Masjid ini masuk dalam salah satu cagar budaya di Sumatera Barat.

Berdasarkan sejumlah catatan, masjid Tuo Kayu Jao dibangun pada 1599. Arsitektur Masjid Tuo Kayu Jao secara keseluruhan dipengaruhi corak Minangkabau. Masjid ini memiliki tatanan atap sebanyak tiga tingkat yang terbuat dari ijuk dengan ketebalan sekitar 15 cm.

Masjid tua lain di Sumatera Barat adalah masjid Raya Ganting yang berlokasi di Jalan Ganting, Nomor 1, Ganting Parak Gadang, Kecamatan Padang Tim, Kota Padang, Sumatera Barat. 

Masjid Raya Ganting adalah masjid peninggalan abad ke-19 dan tercatat sebagai masjid tertua di Padang. 

Arsitekturnya mempresentasikan akulturasi etnis-etnis yang ada di Padang dengan pengaruh eoklasik dari Eropa yang dominan pada bagian fasad. 

9. Masjid Menara Kudus, Jateng

Masjid Menara Kudus
Masjid Menara Kudus (Foto: Kemdikbud.go.id)

Masjid Menara Kudus awalnya diberi nama masjid Al Aqsa Menarat Qudus. Masjid ini dibangun Sunan Kudus pada 1549 sehingga usianya diperkirakan 474 tahun. Lokasinya berada di Jalan Menara, Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Bangunan masjid cukup unik tidak seperti masjid umumnya, karena memiliki menara yang menyerupai candi. 

Sunan Kudus yang merupakan salah satu Wali Songo dengan nama asli Ja’far Shadiq dimakamkan di dalam komplek masjid.

Hingga saat ini, Masjid Menara Kudus masih digunakan dan ramai dikunjungi peziarah dari berbagai daerah di Indonesia. 

10. Masjid Raya Al-Mashun, Medan, Sumut

 masjid Raya Al-Mashun
 masjid Raya Al-Mashun (Foto: Wikipedia)

Masjid tua berikutnya berada di Kota Medan, Sumatera Utara. Namanya masjid Raya Al-Mashun. Masjid ini dibangun pada tahun 1906 dan selesai pada 1909. 

Pada awal pendiriannya, masjid ini menyatu dengan kompleks istana. Gaya arsitekturnya khas Timur Tengah, India dan Spanyol dan merupakan saksi sejarah peradaban Melayu Deli yang berkaitan dengan Kesultanan Deli. 

Sultan Ma’mum Al Rasyid Perkasa Alam yang merupakan pemimpin Kesultanan Deli memprakarsai pembangunan masjid. 

Arsitek JA Tingdeman merancang masjid dengan simetris segi delapan dalam corak bangunan campuran Maroko, Eropa, Melayu dan Timur Tengah. 

Masjid Raya Al-Mashun berada di Jalan Mahkamah, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Sumatera Utara dan menjadi salah satu ikon kota Medan.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Lihat Juga
Close
Back to top button