Market

BPS: DIY dan Jateng Jadi Provinsi Termiskin di Pulau Jawa, DKI Nomor Buncit

Selama ini, Pulau Jawa dikenal sebagai wilayah yang punya potensi ekonomi tinggi. Punya penduduk besar yang berarti pasar, serta sumber daya manusia (SDM). Ternyata, masih banyak yang bergelimang kemiskinan.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2022, jumlah kemiskinan di Pulau Jawa yang meliputi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur, masih tinggi.

Dari enam provinsi itu, DI Yogyakarta adalah juara dengan persentase penduduk miskin mencapai 11,49 persen. Sejatinya, angka kemiskinan pada September 2022 itu, sudah turun bila dibandingkan Maret 2022 yang mencapai 11,34 persen.

Posisi kedua ditempati Jawa Tengah dengan persentase penduduk miskin mencapai 10,98 persen. Provinsi yang dipimpin Ganjar Pranowo ini, angka kemiskinannya naik dibandingkan Maret 2022 yang mencapai 10,93 persen.

Disusul Provinsi Jawa Timur yang dipimpin Khofifah Indar Parawansa dengan angka kemiskinan sebesar 10,49 persen, per September 2022. Angka ini meningkat dibanding Maret 2022 yang mencapai 10,38 persen.

Sementara, provinsi yang dipimpin Ridwan Kamil menempati urutan keempat dengan persentase penduduk miskin 7,98 persen. Turun dibandingkan Maret 2022 yang mencapai 8,06 persen.

Untuk Banten, jumlah penduduk miskinnya mencapai 6,24 persen. Naik bila dibandingkan Maret 2022 sebesar 6,16 persen. Dan yang paling sedikit adalah DKI Jakarta. Provinsi yang pernah dipimpin Anies Baswedan ini, persentase penduduk miskinnya hanya 4,61 persen per September 2022. Naik ketimbang Maret 2022 yang mencapai 4,45 persen.

Skala nasional, BPS membeberkan, persentase penduduk miskin di Indonesia mencapai 9,57 persen. Naik 0,03 persen ketimbang Maret 2022. Kalau jumlah penduduk miskin, mencapai 26,36 juta orang per September 2022.

BPS juga mencatat secara nasional garis kemiskinan pada September 2022 tercatat sebesar Rp535.547 per kapita per bulan. Angka ini terdiri dari komposisi garis kemiskinan makanan sebesar Rp397.125 (74,15 persen) dan garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp138.422 (25,85 persen).

Secara rata-rata, jumlah rumah tangga miskin di Indonesia mencapai 4,34 orang anggota rumah tangga. Besarnya garis kemiskinan per rumah tangga miskin, secara rata-rata sebesar Rp2.324.274 per rumah tangga miskin per bulan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button