News

Poros Baru Berpotensi Terbentuk, PPP: Sebelum Ijab Kabul Apapun Bisa Terjadi

Wakil Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menanggapi rumor yang menyebut partainya akan keluar dari barisan pendukung bacapres Ganjar Pranowo, bila kadernya Sandiaga Uno tidak diusung sebagai bacawapres, kemudian membentuk poros baru bersama Partai Demokrat.

Mulanya, saat menghadiri acara peluncuran buku di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Minggu (10/9/2023), Arsul disentil oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, yang menyebut dalam sebuah koalisi segala hal bisa berubah, tergantung situasi dan cuaca politik.

Usai acara, Arsul pun merespons pernyataan tersebut. Ia tak menampik soal potensi terjadi perubahan koalisi tersebut. Arsul Sani pun menyinggung polemik antara Anies Baswedan dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai contoh kasus.

Baca Juga:

RK Sebaiknya Hengkang dari Golkar Jika Serius Ingin Dampingi Ganjar

“Begini lah, ini kan ibarat kayak sebuah pernikahan. Sampai ada kata ijab kabul, kita tidak boleh meskipun itu kecil ruangnya menafikan sebuah perubahan. Kan sudah terjadi, buktinya yang sudah berbulan-bulan hampir setahun engagement, kemudian ijab kabul nya sama siapa, kan sudah terjadi,” jawab Arsul kepada awak media.

Ketika disinggung lebih jauh, apakah PPP akan keluar koalisi pendukung Ganjar karena ada kemungkinan tak terpilihnya Sandiaga Uno ditengah kuat isu duet Ganjar-Ridwan Kamil, Arsul belum mau banyak berkomentar. “Ya kita jangan berandai-andai dulu, wong masih dibicarakan kok berandai-andai terlalu pagi lah,” ujar Arsul.

Sebelumnya, Ridwan Kamil sempat memberikan kode kepada warga Jabar tentang langkah politik selanjutnya. Hal ini disampaikannya usai resmi serah terima jabatan ke Bey Machmudin selaku Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Selasa (5/9/2023).

Baca Juga:

Sidang Kasus Dugaan Pemukulan Kader PDIP, Gerindra Periksa Lima Orang Saksi

Tak berselang lama, pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengaku sempat bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri beberapa waktu lalu. Namun, ia menampik jika pertemuan dengan Megawati membahas soal politik khususnya Pilpres 2024.

Namun berdasarkan informasi yang beredar, dalam pertemuan itu Kang Emil mendapatkan tawaran untuk menjadi bacawapres pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Selain itu, Kang Emil juga diminta membawa Golkar untuk bergabung dengan koalisi PDIP mendukung Ganjar Pranowo.

Di sisi lain, sinyal-sinyal hengkangnya PPP juga bukan kali ini saja mencuat. Sebelumnya, Ketua Bappilu PPP, Sandiaga Uno sempat melempar wacana jika dirinya ingin merangkul partai lain. Sandiaga mengaku sudah membuka komunikasi dengan PKS dan Demokrat.

Baca Juga:

Kunjungi Sumbar, Prabowo Kantongi Restu 100 Ninik Mamak Pemangku Adat

Menurut Sandiaga, ada kesamaan pola pandang antara pihaknya dengan PKS dan Demokrat untuk berjuang bersama pada Pilpres 2024. “Saya akan merangkul Demokrat terutama mas AHY dan PKS untuk berjuang bersama,” kata Sandiaga kepada wartawan di kantor DPC PPP Kota Bekasi beberapa waktu lalu.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button