Market

Bulan Juli 2024, Presiden Jokowi Sebut Bandara Permudah Boyongan ke IKN

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menargetkan Bandar Udara Ibu Kota Nusantara (Bandara IKN) beroperasi penuh pada Desember 2024. Namun pada bulan Juli sudah dapat untuk proses boyongan logistik dan ASN ke IKN.

“Pembangunan Bandar Udara Ibu Kota Nusantara (IKN) ditargetkan akan beroperasi penuh pada Desember 2024,” kata Presiden Jokowi, saat meresmikan groundbreaking pembangunan Bandara IKN, di kawasan IKN, Kalimantan Timur, Rabu (1/11/2023).

Mungkin anda suka

Presiden Jokowi mengatakan Bandara IKN dibangun khusus untuk mendukung pelayanan kegiatan pemerintahan di IKN dan mendukung konektivitas di IKN.

Dengan total luas 347 hektare dan “runway” sepanjang 3.000 x 45 meter, Bandara IKN dapat melayani pesawat berbadan lebar (wide body).

Kehadiran Bandara IKN sangat penting seiring dengan padatnya kegiatan dan mobilitas orang, begitu juga barang dari dan menuju IKN.

Kepala Negara juga menyebutkan Bandara IKN dilengkapi terminal seluas 7.530 meter persegi, sehingga penumpang dapat dilayani dengan nyaman dan baik.

“Bandara ini akan membuat kawasan IKN makin terbuka, konektivitas makin baik dan juga makin mudah dijangkau dari mana pun,” kata Presiden.

Presiden Jokowi meyakini Bandara IKN dapat meningkatkan daya saing, mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendorong pengembangan potensi di daerah dan mengakselerasi pembangunan IKN yang sedang dalam proses.

Serap 12.123 Tenaker

Sementara penyerapan tenaga kerja di proyek pembangunan IKN Nusantara telah mencapai 12.123 tenaga kerja konstruksi per Oktober 2023.

“Hingga Oktober, Proyek pembangunan IKN menyerap 12.123 tenaga kerja konstruksi,” ujar Ketua Satgas (Kasatgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Sumadilaga pekan lalu.

Danis menambahkan, adapun komposisi dari pekerja tersebut yakni sebanyak 2.765 tenaga kerja konstruksi berasal dari Pulau Kalimantan dan sebanyak 9.345 tenaga kerja konstruksi berasal dari luar Pulau Kalimantan.

Jumlah tenaga kerja konstruksi IKN tersebut sebagian besar terkonsentrasi pada proyek Cipta Karya dengan jumlah tenaga kerja konstruksi sebanyak 5.276 orang atau 46,3 persen.

Kemudian proyek Bina Marga dengan jumlah tenaga kerja konstruksi sebanyak 5.040 orang atau 42,9 persen. Proyek sumber daya air sebanyak 656 tenaga kerja konstruksi atau 5,7 persen, dan proyek perumahan sebanyak 337 tenaga kerja konstruksi atau 5,0 persen.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button