Market

Catatan Hitam DPR untuk LRT Jabodebek: Desain Longspan Hingga Roda Aus

Kereta ringan tanpa masinis atau LRT Jabodebek yang rodanya kini bermasalah, menarik perhatian politisi di Senayan (DPR). Wajarlah, kereta buatan PT INKA (Persero) itu, baru dua bulan beroperasi, sudah tumbang.

Ketua Komisi V DPR, Lasarus memberikan catatan khusus terkait kasus roda LRT Jabodebek yang mengalami aus. Sebanyak 18 rangkaian kereta atau trainset LRT Jabodebek harus masuk bengkel.

Dia menduga, keausan roda LRT Jabodebek ini ada kaitannya dengan desain jembatan lengkung LRT Jabodebek di wilayah Kuningan, Jakarta Selatan yang sempat dikritik Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo.

Pada Agustus lalu, Wamen Tiko, sapaan akrabnya, menyebut jembatan lengkung bentang panjang atau longspan di kawasan Kuningan itu, salah desain. Sehingga, LRT harus mengruangi kecepatan saat melewatinya.

Dampaknya sekarang mulai dirasakan. Bahwa jarak kedatangan kereta atau headway makin panjang, dari awalnya 10-15 menit menjadi 30 menit-1 jam, karena armada yang terbatas. Penyebab lainnya, jumlah trainset LRT Jabodebek yang beroperasi berkurang karena harus mengalami perbaikan roda di bengkel.

Masih kata Lasarus, Komisi V DPR mendapatkan laporan terkait longspan LRT Jabodebek berdampak kepada lamanya headway. Namun, hal itu perlu dilakukan pengecekan langsung.

“Ada informasi yang kami terima tetapi ini masih penyampaian saja, kami belum melakukan telaah ke lapangan dan rapat dengan para ahli bahwa lengkungan yang dibuat oleh pelaksana jalur LRT ini, tidak sesuai dengan anjuran yang disampaikan oleh Kementerian sehingga membuat roda ini cepat aus,” kata Lasarus. 

Kata politkus PDIP ini, LRT Jabodebek termasuk moda transportasi yang canggih dan moderen. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) perlu lebih serius dalam menyelesaikan sengkarut LRT Jabodebek.

Saat ini, LRT Jabodebek beroperasi terbatas karena hanya 9 rangkaian kereta saja yang laik jalan. Alhasil, waktu tunggu menjadi lebih lama. Pengguna LRT masih harus sabar karena saat ini proses perawatan dengan melakukan pembubutan roda kereta masih berlangsung. 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button