News

Waketum MUI: Krisis El Nino Bukan Hanya Soal Cuaca, Tapi Juga Keimanan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prediksi yang cukup mengkhawatirkan: El Nino diperkirakan akan mempengaruhi cuaca panas ekstrem di beberapa daerah di Indonesia hingga Oktober 2023, atau bahkan bisa melanjutkan dampaknya hingga awal 2024. Ini bukan hanya menjadi perhatian BMKG, tetapi juga Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas.

“Hal ini tentu harus kita  waspadai apalagi mengingat puncak dari EL Nino tersebut masih akan berlangsung cukup lama yaitu hingga Oktober 2023, bahkan tidak mustahil akan bisa berlanjut sampai awal 2024,” kata Buya Abbas dalam keterangan tertulisnya kepada inilah.com, Sabtu (30/9/2023).

El Nino diperkirakan membawa dampak serius pada kehidupan sosial ekonomi, terutama pada sektor pertanian. Risiko gagal panen, keterlambatan tanam, dan fluktuasi harga produk pertanian menjadi beberapa di antaranya. Selain itu, masalah ketersediaan air bersih juga menjadi perhatian utama, terutama di daerah yang selama ini bergantung pada sumber air tanah.

Anwar Abbas yang juga ketua PP Muhammadiyah bidang ekonomi tersebut menyoroti beberapa langkah yang perlu diambil untuk menghadapi masalah ini:

1. Penghematan Air: Melakukan penggunaan air yang lebih efisien.

2. Sumur-sumur Pompa: Menciptakan sumur-sumur pompa tambahan untuk masyarakat.

3. Pertanian Anti-Kekeringan: Meningkatkan jenis tanaman yang lebih tahan terhadap kekeringan.

4. Kebakaran: Mewaspadai dan mengurangi resiko kebakaran hutan dan lahan.

5. Kesadaran Publik: Meningkatkan edukasi dan kesadaran publik akan dampak-dampak yang bisa ditimbulkan oleh El Nino.

Di tengah krisis ini, menurut Anwar Abbas, penting untuk memberikan dukungan ekonomi dan layanan kesehatan, mengingat dampak psikologis dan fisik yang mungkin ditimbulkan, termasuk stres dan penyakit infeksi.

Sebagai catatan spiritual, ia juga menekankan pentingnya mendekatkan diri kepada Tuhan melalui salat istisqa atau salat meminta hujan. Ini dianggap sebagai salah satu langkah spiritual untuk menghadapi dampak negatif dari El Nino dan musim kemarau.

Menghadapi krisis ini membutuhkan kerjasama antara warga masyarakat dan pemerintah. “Dampak El Nino bisa diatasi jika kita bersama-sama bekerja keras dalam menjaga dan memelihara kehidupan sosial ekonomi,” tuturnya.

Dengan berbagai upaya dari sisi teknis hingga spiritual, masyarakat diharapkan dapat melewati masa-masa sulit ini dengan lebih tenang dan terkontrol.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button