News

Dipilih-pilih Hasil Survei


Debat Capres pada 12 Desember lalu, membuat pergerakan kurva, angka statistik, serta panah elektabilitas para capres berubah.

Semua tim pemenangan capres sama-sama mengeklaim kemenangan mutlak saat acara debat, namun salah satu yang bisa dipegang setidaknya lebih seimbang, adalah hasil survei.

Bagi lembaga survei, ajang pemilihan presiden bisa jadi hari raya bagi mereka. Angka-angka survei terus bermunculan jadi bahan pemberitaan. Publik disuguhkan angka-angka persenan calon presiden jagoannya.

Satu yang pasti, setidaknya dari enam hasil survei terkait pilpres 2023, tak satupun lembaga survei yang menempatkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai pemenang.

Namun Amin tak perlu berkecil hati, disamping modal hasil debat capres pertama yang moncer, hasil survei yang dirilis berbagai macam lembaga survei, bukanlah hasil akhir.

“Lembaga survei tidak miliki pengaruh apapun dalam Pilpres 2024. Karena memang bukan tugas lembaga survei mempengaruhi pemilih,” ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah kepada Inilah.com.

Lembaga survei, hanya lakukan penghimpunan opini masyarakat.”Hasil dari kumpulan opini itu kemudian digunakan untuk membaca arah pilihan masyarakat,” ungkapnya.

Meski tak tahu soal lembaga survei bayaran yang digunakan untuk kepentingan memenangkan salah satu capres, Dedi melihat lembaga survei dapat dipergunakan untuk kepentingan kelompok tertentu memotret kelebihan dan kekurangan mereka di suatu daerah.

“Sehingga mereka yang punya kepentingan dapat menggunakan itu sebagai modal memetakan kelompok pemilih,” terangnya. Namun Dedi menggariskan, lembaga survei manapun tidak sampai terlibat soal propaganda serta strategi pemenangan.

Potret Hasil Berbagai Lembaga Survei

Setidaknya ada enam lembaga survei yang melakukan kajian tentang elektabilitas capres-cawapres di Pilpres 2024. Inilah.com merangkum berbagai hasil survei terakhir terkait pemilu 2024 khusus soal pemilihan presiden dan wakil presiden.

1. Litbang Kompas merilis survei terbaru  pada 29 November hingga 4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden. Metode penelitian yaitu dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. Sementara tingkat kepercayaan 95% dan margin of error penelitian +-2,65%.

Berikut elektabilitas paslon hasil survei Litbang Kompas:

1. Prabowo-Gibran 39,3%
2. Anies-Muhaimin 16,7%
3. Ganjar-Mahfud 15,3%

2. Lembaga survei LSI Denny JA merilis survei digelar selama 20 November-3 Desember 2023 dengan melibatkan 1.200 responden dengan margin of error survei 2.9%.

1. Prabowo-Gibran 42,9%
2. Ganjar-Mahfud 24,9%
3. Anies-Muhaimin 24,0%

3. Lembaga Survei Populi Center juga merilis survei terbaru pada 28 November hingga 5 Desember 2023. Sampel responden tersebar secara proporsional di 38 provinsi di Indonesia, termasuk di 4 (empat) Daerah Otonomi Baru, yaitu Papua Tengah, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

Berikut elektabilitas 3 pasangan capres dan cawapres versi survei Populi Center:

1. Prabowo-Gibran: 46,7%
2. Ganjar-Mahfud Md: 21,7%
3. Anies-Muhaimin: 21,7%

4. Sementara hasil Lembaga riset internasional Ipsos Public Affairs, dilakukan pada 19-28 November 2023 di 34 Provinsi di Indonesia, dengan responden survei sebanyak 2.000. Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka, margin of error ±2,19% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Berikut hasil lengkap elektabilitas tiga paslon di Pilpres 2023 versi Ipsos:

1. Prabowo-Gibran 42,66%
2. Ganjar-Mahfud 22,95%
3. Anies-Muhaimin 22,13%

5. Poltracking Indonesia juga melakukan survei November-5 Desember 2023. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.220 responden dengan cara wawancara tatap muka. Margin of error dari survei ini yakni +/- 2.9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Hasilnya Prabowo unggul dengan angka 46,1 %. Berikut hasilnya:

1. Prabowo Subianto: 46,1%
2. Ganjar Pranowo: 27,6%
3. Anies Baswedan: 24,4%

6. Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru yang dilakukan 25 November sampai 1 Desember 2023 dengan basis responden 1.200 orang. Margin of error 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Dalam simulasi surat suara/pasangan, berikut hasilnya:

1. Prabowo-Gibran: 45,6 persen
2. Ganjar-Mahfud MD: 25,6 persen
3. Anies-Muhaimin: 22,8 persen

Potret berbagai hasil survei di atas bukannya tanpa kritik, khususnya dari para kontestan pilpres. Perlu studi lebih lanjut memang untuk membuktikan ada tidaknya survei pesanan, serta survei untuk memenangkan salah satu paslon dalam lingkup lembaga survei.

Namun bagi pasangan Anies-Imin, kredibilitas lembaga survei bisa semakin tergerus jika bertarung dalam angka, di bawah pesanan tertentu.

“Kami mengkhawatirkan nasib mereka ini di masa depan, karena istilahnya tempering atau mengubah tujuan dari survei itu sendiri untuk kepentingan elektoral, untuk kepentingan mengarahkan masyarakat untuk memilih paslon tertentu yang dianggap kuat,” kata Jubir Timnas AMIN, Indra Charismiadji kepada Inilah.com.

Biaya survei yang tidak murah, tentu jadi pertanyaan kritis rakyat saat ini, darimana sumber dana lembaga survei untuk memotret gambaran pemilih di Indonesia yang punya 17 ribu lebih pulau.”Harusnya kan dibuka siapa, jadi kalau itu menjadi ilmu pengetahuan harusnya memang dibuka siapa yang membiayai survei tersebut,” ungkapnya.

Jika hasilnya saja menimbulkan keraguan, tentu prasyarat-prasyarat dalam mengumpulkan data survei, jadi pertanyaan.”Kan cara mengarahkannya banyak, bisa saja respondennya memang dipilih. Jadi betul ada respondennya misalnya, tapi sudah diarahkan dulu respondennya semua adalah pemilih dari paslon tertentu, kan hasilnya juga pasti akan kelihatan sekali tinggi yang paslon tersebut. Berarti tidak random, tidak sesuai dengan lapangan,” terangnya.

“Jadi misalnya ada yang menempatkan kami dari posisi tiga ke dua, ya itu berarti faktanya memang seperti itu, karena memang tidak ada dari kami yang bisa punya kemampuan mengutak-atik itu,” sambungnya menekankan.

Bagi paslon nomor urut 2, meski terus berada di atas hasil survei, Prabowo-Gibran tidak lantas berpangku tangan, berharap pilpres akan menang.”Ini kan respondennya dipilih oleh lembaga survei tersebut ada yang 1.500, seribu, dua ribu sampling, ini kan tidak mewakili seluruh rakyat Indonesia, hanya pembanding saja,” kata Wakil Ketua TKN Prabowo Gibran sekaligus Sekjen PBB, Afriansyah Ferry Noor kepada Inilah.com.

Sehingga di tiap hasil survei, selalu disematkan margin of error sebagai disclaimer dalam menjalankan metodelogi survei.”Tapi bagi saya pribadi, saya tidak percaya dengan lembaga survei apapun ya, karena bagaimanapun kekuatan itu ada di paslon itu sendiri,” tandasnya.

Duet Ganjar-Mahfud justru langsung mencurigai hasil survei yang menyebutkan pilpres akan selesai dalam sekali putaran. Dengan tiga paslon yang berkompetisi, meraup 50% lebih suara rakyat Indonesia, rasanya mustahil.

“Kami paham betul, bahwa dalam musim kampanye, ada saja pihak pihak tertentu yang memanfaatkan hasil survei untuk membangun opini baru yang menguntungkan pihaknya. Seperti misalnya meyakinkan publik soal kemenangan satu putaran, yang sesungguhnya tidak dapat dipertanggungjawabkan, karena hampir semua hasil survei perbedaan angkanya sangat jauh antara satu survei dan lainnya,” kata Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Chico Hakim kepada Inilah.com.

“Kami tidak mau berprasangka buruk. Namun tentu masyarakat kan bisa menilai sendiri,” tandasnya.

Apapun Hasil Surveinya, Rakyat Penentunya

Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tahu jika di tiap lembaga survei, posisinya tak pernah menguntungkan. Namun mereka menjadikan itu sebagai pelecut semangat untuk lebih giat berjuang di akar rumput.

“Jadi buat kami sih apapun hasil surveinya, kami tetap akan bekerja keras untuk mengkampanyekan, menyampaikan visi dan misi, gagasan, rekam jejak dari paslon AMIN ini kepada rakyat seluas-luasnya dengan berbagai cara,” kata Jubir Timnas AMIN, Indra Charismiadji.

Anies-Imin memang rajin keliling Indonesia sejak kampanye resmi dimulai. Anies masuk ke gang-gang sempit dan perkampungan warga untuk berdiskusi, mencari solusi. Anies juga sengaja menggelar mimbar untuk anak muda ‘Desak Anies’.

“Jadi kondisinya dengan kami selalu nomor tiga ini akan menjadi penyemangat, karena walaupun sedikit misalnya, tetapi itu kan bagian dari demokrasi, itu adalah sebagian dari rakyat yang memang menginginkan perubahan,” ungkapnya.

Sebelum debat capres perdana, Anies-Imin selalu paling buncit, hanya Litbang Kompas yang menempatkan duet Amin di posisi runner up di bawah Prabowo-Gibran. Namun berkat debat perdana 12 Desember, timnas Amin yakin jagoannya akan melejit hingga waktu pemilihan.”Paling tidak harus masuk putaran kedua nih,” tandasnya.

Dengan tiga pasang capres, sulit rasanya presiden kali ini dipilih hanya sekali ‘main’. Dengan target lolos putaran kedua, Anies-Imin punya tambahan waktu untuk mengumpulkan kekuatan, termasuk merangkul kemungkinan pasangan yang tak lolos di putaran pertama, hingga akhirnya memenangi pertarungan politik lima tahunan.

Pasangan nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, bisa lebih santai dengan hasil survei yang selalu menguntungkan.

Selalu unggul, Prabowo-Gibran memilih tetap sibuk bekerja sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) dan Wali Kota Solo. Keduanya fokus menjadi birokrat selama hari kerja, baru berganti baju jadi pasangan capres-cawapres saat weekend.

Jurus makan siang gratis dan bagi-bagi susu, jadi kuncian Prabowo-Gibran tiap turun kampanye. Meski dikritik dan sedikit menyerempet aturan, keduanya tetap menjalankan kampanye “menyuapi dan menyusui” rakyat.

Meski keduanya jarang kampanye, Prabowo-Gibran tak mau terbuai dengan angka survei. Mereka tetap menyiapkan tim pemenangan yang terus turun ke jalan mensosialisasikan capres nomor urut dua.

“Lembaga survei itu kan sebagai alat pembanding ya, tapi tidak boleh jadi patokan oleh kami paslon nomor dua. Karena bagaimanapun, survei-survei yang diadakan oleh lembaga survei baik indenpenden maupun lembaga survei yang dihire oleh paslon maupun parpol, ya itu merupakan gambaran simpel saja, tapi tidak boleh jadi patokan,” kata Wakil Ketua TKN Prabowo Gibran sekaligus Sekjen PBB, Afriansyah Ferry Noor.

Walaupun sekarang posisi paslon nomor dua ini teratas, sekitar 43 ada yang 46 macam-macam, tapi Ferry menyarankan kepada seluruh pasukan paslon 02 mulai dari parpol pengusung, pendukung, relawan, serta ormas tetap harus bekerja maksimal.”Ini yang harus kita lakukan,” tandasnya.

Sementara bagi Ganjar Pranowo-Mahfud MD, pemilihan presiden ditentukan di kotak suara, sementara hasil survei, tak lebih dari sekedar angka-angka untuk jaga-jaga.

“Prinsipnya kan jelas, kami mau menang pemilu, bukan menang survei,” kata Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Chico Hakim.

Chico lantas mencontohkan bahwa angka survei bukanlah jaminan kemenangan. Contohnya pilpres 2014 dimana Prabowo-Hatta selalu unggul di mayoritas hasil survei, namun kalah di pilpres. Dan pilkada DKI dimana Anies yang selalu di peringkat 3 surveinya, kemudian menang.”Sudah terlalu sering hasil hasil survei selama masa kampanye pemilu itu meleset. Bahkan meleset cukup jauh,” tandasnya.

Bagaimanapun perjalanan Pilpres, angka-angka hasil kajian lembaga survei akan terus mengiringi masa pemilu sampai akhir. Siapapun jagoannya, tak peduli suara miring tentang kredibilitas, lembaga survei akan tetap dan terus merilis hasil surveinya sampai 26 Juni tahun depan atau pencoblosan putaran kedua Pilpres 2024.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button