News

Diserang Sana-sini Buntut Meme Puan, Ketua BEM UI Ngaku Cuek

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sedek Huang tak ambil pusing dengan banyaknya serangan yang dialamatkan padanya, lantaran melontarkan kritik terhadap UU Cipta Kerja (Ciptaker) melalui meme Ketua DPR Puan Maharani berbadan tikus.

Ia tetap teguh pada pendirian, merasa dirinya benar, lantaran menyuarakan mayoritas suara masyarakat yang menolak keberadaan UU Ciptaker.

Adapun berbagai sentilan atau serangan yang dialaminya kini, dinilainya biasa. Melki mengaku sudah kebal mendapat serangan dari buzzer ataupun dari para barisan pro pemerintah.

“Kalau ancaman diserang Buzzer, diserang orang yang pro dengan pemerintah dan lain sebagainya saya rasa itu lazim bagi teman teman BEM UI” ungkapnya di depang Gedung DPR, Minggu (26/3/2023).

Dia menuding serangan yang sedang gencar dialamatkan pada dirinya merupakan upaya para elite politik yang ingin mengaburkan isu sesungguhnya. Bagi kami itu adalah serangan yang sengaja mengalihkan kita dari topik utama tentang kritik terhadap Perppu Cipta Kerja” tambahnya.

Melki menjelaskan Foto Puan Maharani yang dipilih oleh BEM UI untuk menyampaikan kritik berkaitan dengan posisi Puan sebagai Ketua DPR yang kebetulan juga menjadi pemimpin sidang paripurna pengesahan Perppu Cipta Kerja.

Sebelumnya, Politikus PDIP Hendrawan Supratikno menyayangkan cara kritik yang dilakukan oleh BEM UI yang mengunggah meme Ketua DPR Puan Maharani berbadan tikus. Cara tersebut dinilainya kurang elegan dan tak patut disampaikan oleh kalangan terpelajar seperti kawan-kawan mahasiswa. Sebagai kalangan yang terpelajar, seharusnya cermat dalam mengkritik jangan asal bunyi.

Ia berharap mahasiswa bergerak sesuai dengan koridornya dan mengedepankan etika akademik. Menurutnya, itulah peran dari akademik dalam membangun peradaban bangsa, bukan asal melontarkan umpatan yang minim gagasan.

“Rasanya kurang patut apabila mahasiswa menyampaikan umpatan-umpatan yang kurang terdidik, asal bunyi, merendahkan akal budi,” kata Hendrawan dalam keterangan kepada awak media di Jakarta, Kamis (23/3/2023).

Sementara Stafsus Mensesneg Faldo Maldini juga menyentil BEM UI yang dia nilai bersikap aneh, sebab selama ini terlihat cuek namun tiba-tiba begitu peduli dengan terbitnya UU Ciptaker. Pasalnya, selama ini pemerintah telah membentuk Satgas Ciptaker untuk sosialisasi dan serap aspirasi dari masyarakat namun, BEM UI tidak pernah ikut terlibat, hanya teriak-teriak.

Faldo juga menilai sebagai mahasiswa yang terkenal pintar, seharusnya paham bahwa proses lahirnya UU Ciptaker ini sudah memenuhi prosedur dan sesuai aturan. Jadi salah besar jika BEM UI menyebut langkah pemerintah menerbitkan Perppu yang kemudian disahkan DPR jadi UU sebagai langkah inkonstitusional.

Faldo lantas menyindir balik BEM UI yang narasinya mirip Lembaga Swadaya Masyarakat atau LSM yang didanai asing. Dia mengkhawatirkan perjuangan BEM UI dimanfaatkan pihak lain.

“Di sisi lain, mereka juga kadang naif. Banyak kepentingan memanfaatkan ketulusan perjuangannya. Narasinya mirip kayak LSM yang didanai asing, juga kelompok antipemerintah yang dari awal ‘asal bukan Jokowi’, biar laku dagangannya di 2024 nanti,” ujar Faldo.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button