Market

Mitsubishi UFJ Jepang Akuisisi Mandala Finance Rp7 Triliun

Raksasa Bank Jepang, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) mengumumkan Senin (26/6/2023) telah membeli penyedia pinjaman otomotif Indonesia Mandala Multifinance (MFIN) seharga Rp7 triliun rupiah (US$467 juta) untuk memperkuat kehadirannya di Asia dan memanfaatkan pertumbuhan konsumsi di pasar negara berkembang.

Perusahaan Jepang dan Asia lainnya saat ini gencar membangun dan memperluas jejak mereka di Asia Tenggara termasuk di Indonesia dengan harapan dapat menangkap pasar kelas menengah yang baru muncul di wilayah dengan populasi sekitar 690 juta jiwa itu

Akuisisi Mandala akan membantu MUFG memperluas bisnis kredit mobilnya di Indonesia, yang telah dibangun oleh bank Jepang tersebut melalui Adira Dinamika Multi Finance, unit kredit mobil dari unit perbankan Indonesia MUFG, Bank Danamon.

Dalam kesepakatan tersebut, yang akan diselesaikan pada awal 2024, unit perbankan utama Jepang MUFG, MUFG Bank, akan mengambil 70,6 persen sementara Adira akan memegang 10 persen.

MUFG menganggap Indonesia sangat penting karena memiliki produk domestik bruto terbesar di Asia Tenggara, dengan pertumbuhan yang tinggi diharapkan di masa depan, kata grup perbankan tersebut dalam sebuah pernyataan.

Kesepakatan itu mengikuti investasi MUFG senilai US$200 juta di perusahaan fintech Indonesia, Silvrr Technology, yang dikenal sebagai Akulaku, dan akuisisi 596 juta euro dari unit perusahaan pembiayaan konsumen Belanda Home Credit Filipina dan Indonesia.

Pasar keuangan Indonesia telah menarik minat M&A yang kuat dalam beberapa tahun terakhir. United Overseas Bank Singapura mengakuisisi bisnis konsumen Citigroup di empat pasar Asia Tenggara senilai sekitar 5 miliar dolar Singapura  (US$3,70 miliar) pada tahun 2022, sementara grup transportasi online yang terdaftar di Nasdaq, Grab Holdings, membeli 16,3 persen saham di Bank Fama Indonesia sebesar 35 juta dolar Singapura tahun lalu.

Bank terbesar kedua Singapura, Oversea-Chinese Banking Corp, sedang mencari akuisisi di Indonesia untuk mempercepat pertumbuhannya, kata CEO-nya kepada Reuters tahun lalu.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button