Market

Inilah Profil Pinjol yang di Gandeng ITB


Institut Teknologi Bandung (ITB) tidak dapat mengabulkan permintaan 1.800 mahasiswa yang memohon keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) 2024. Opsinya mereka disarankan mengajukan pinjaman online (pinjol) dengan pengelola yang sudah bekerja sama dengan kampus tersebut. Warganet pun ramai membahas tentang kerja sama ITB dengan salah satu pengelola pinjaman online yakni Danacita. 

Pengelola pinjol itu adalah Danacita yang sudah menempelkan pamflet penawaran pinjaman kepada para mahasiswa. Danacita memanfaatkan peluang bisnis di kalangan mahasiswa ITB yang pengajuan keringanan ditolak pihak rektorat. Tercatat dari 1.800 mahasiswa yangmengajukan, pihak rektorat hanya menyetujui keringanan UKT hanya 308 mahasiswa atau 17 persen saja. 

Sisanya merupakan pasar menjanjikan bagi Danacita.Lantas, seperti apa profil pengelola pinjol Danacita yang juga sudah tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini?

Mengutip laman resmi pengelola pinjol yang merupakan perusahaan patungan dengan Bukas, investor asal philipina ini mengungkapkan latar belakang terjun ke bisnis pinjol. Alasannya karena masih terlalu banyak hambatan bagi seorang pelajar untuk mendapatkan akses pendidikan tinggi di Indonesia, terutama bagi mereka yang berada di sosioekonomi menengah ke bawah. 
 

post-cover

Angka partisipasi kasar di Indonesia untuk pendidikan tinggi hanya 35 persen, salah satu yang terendah di dunia, bahkan di Asia Tenggara. “Selain itu, sekarang ini pilihan pendanaan khusus untuk pendidikan juga masih sangat terbatas di Indonesia,” dikutip dari laman danacita.co.id, Minggu (28/1/2024).

Untuk pinjman ini Danacita seperti dijelaskan akun X @itbfess misalnya mahasisnya meminjam Rp12,5 juta dengan tenor 12 bulan, maka yang harus dibayarkan per bulan adalah Rp1.291.667 karena bunganya sebesar 1,75 persen per bulan dan biaya persetujuan tiga persen.

Opsi yang diberikan, mahasiswa bisa membayar dalam waktu enam bulan atau 12 bulan. Apabila tidak mengambil alternatif pinjol maka mahasisnya masih memiliki opsi lain yakni mengajukan cuti. Dengan cuti akademik maka mahasiswa tidak wajib membayar tagihan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Bahkan perusahaan fintech peer to peer lending ini telah menjalin kerja sama dengan 43 kampus dalam membantu mashasiswa membayar uang kuliah. Latar belajang kampusnya pun beragam, mulai dari perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta.

Wajar bila nasabahnya mencapai 27.440 orang dan bermitra dengan 148 mitra pendidikan, dengan total dana pendidikan yang telah disalurkan mencapai Rp375,9 miliar. 

Pada Jumat (26/1/2024) lalu, netizen ramai membahas kabar memprihatinkan datang dari raturan mahasiswa Institute Teknologi Bandung atau ITB yang kesulitan membayar Uang Kuliah Tunggal atau UKT. salah satu alternatif pembiayaan yang telah bekerja sama dengan kampus itu adalah penyelenggara pinjol dengan tingkat bunga yang tinggi yakni 1,75 persen.

Apabila tidak mengambil alternatif pinjol maka mahasisnya masih memiliki opsi lain yakni mengajukan cuti. Dengan cuti akademik maka mahasiswa tidak wajib membayar tagihan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Untuk biaya kuliah ITB 2023 jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) terdiri atas Uang Kuliah Tunggal (UKT) terbagi atas kelompok UKT 1 sampai UKT 5, dari Rp 0 hingga Rp 12,5 juta per semester. Khusus mahasiswa sekolah bisnis dan manajemen ITB jalur SNBP dan SNBT, rentang UKT mulai dari Rp 0 – Rp 20 juta per semester.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button