News

Epidemolog UI Bagikan Strategi Antisipasi Lonjakan COVID-19 pada Liburan Nataru


Menjelang libur Natal 2023 dan Tahun Baru (Nataru) 2024, pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat dan epidemolog dari Universitas Indonesia (UI), Dr. Tri Yunis Miko Wahyono, M.Sc., p, memberikan saran penting untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19. Dalam sebuah pernyataan di Kampus UI Depok, ia menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan oleh seluruh masyarakat.

“Pencegahan lebih baik daripada mengobati, dan harus dimulai sebelum wabah besar terjadi lagi,” kata Dr. Miko, Rabu (20/12/2023). 

Ia menjelaskan bahwa penerapan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan, adalah kunci untuk mencegah penularan COVID-19, terutama di tempat-tempat umum seperti pariwisata, penginapan, dan restoran.

Dr. Miko juga menyoroti pentingnya kebijakan dan protokol kesehatan yang harus diikuti di tempat-tempat umum, dengan hukuman yang berarti bagi pelanggar. Bagi masyarakat yang mengalami gejala COVID-19, ia menyarankan untuk tidak berkerumun dan menghindari perjalanan.

Dengan memasuki musim hujan, Dr. Miko menyarankan masyarakat untuk lebih waspada terhadap penyakit seperti flu dan batuk yang mirip dengan gejala COVID-19. Ia menekankan perlunya pemeriksaan khusus untuk membedakan COVID-19 dari penyakit lain seperti influenza.

Dalam konteks perjalanan, Dr. Miko menyarankan penggunaan transportasi yang paling aman, seperti pesawat terbang, diikuti kereta api antarprovinsi, dan bus yang ketat dalam menerapkan protokol kesehatan. Untuk akomodasi, penting memilih hotel yang menerapkan protokol kesehatan.

Dr. Miko juga mendesak pemerintah untuk meningkatkan kampanye protokol kesehatan agar transmisi COVID-19 dapat dikurangi. Selain itu, ia menekankan pentingnya surveilans kasus COVID-19 dan keberadaan reagen untuk pemeriksaan swab tenggorok di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

Mengenai mutasi virus, Dr. Miko menginformasikan bahwa subvarian COVID-19 yang telah teridentifikasi di Indonesia, Singapura, dan Malaysia saat ini adalah XBB.1.5, EG.5 dan JN.1, yang merupakan subvarian dari varian Omicron dengan karakteristik penularan yang lebih cepat.

Sementara itu, vaksinasi masih dianggap penting untuk mengurangi jumlah kasus yang berat, meskipun vaksin saat ini belum dapat mengantisipasi subvarian atau varian baru. Dr. Miko juga menyarankan masyarakat untuk mengonsumsi makanan bergizi dan mengandung probiotik sebagai pencegahan tambahan terhadap penyakit infeksi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button