News

Survei LSI: Masyarakat Puas dengan Jokowi, Meski Kondisi Ekonomi Tak Terlalu Baik

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan mengungkapkan temuan terbarunya yang menyebut sebagian masyarakat menilai kondisi ekonomi Indonesia di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak sedang baik-baik saja.

Hasil survei menunjukkan, mayoritas responden menilai kondisi ekonomi sedang buruk dengan persentase 26,8 persen menilai buruk dan 8,3 persen sangat buruk. Sebanyak 36,1 persen responden menilai kondisi ekonomi sedang sementara sangat baik 3 persen dan baik 24,7 persen.

“Jadi penilaian masyarakat terhadap ekonomi masih cenderung lebih banyak yang negatif dari yang positif,” ujar Djayadi saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Peta Kompetisi Pilpres dan Sikap Publik Terhadap Isu-Isu Nasional’ secara virtual, dipantau dari Jakarta, Selasa (11/7/2023).

Meski lebih banyak yang menilai negatif, namun tren itu menurun tajam dan tidak mengalami perubahan selama tiga bulan terakhir. “Artinya kondisi ekonomi cenderung tidak memburuk meskipun secara umum masih negatif. Tetapi trennya positif jadi ada perbaikan,” ujar Djayadi.

Selain itu, dari sisi penegakan hukum masyarakat yang menilai baik atas kinerja pemerintah ada sebanyak 35,3 persen, sebanyak 32,1 persen menilai sedang atau biasa dan sebanyak 26,4 persen menilai buruk serta 6,2 persen lainnya tidak menjawab.

Dan jika dilihat dari trennya, tambah Djayadi, penilaian kondisi kinerja aparat penegak hukum tidak mengalami perubahan yang berarti semenjak Februari 2023 hingga kini.

Terlepas dari isu-isu yang ada, Djayadi mengatakan, mayoritas masyarakat sebanyak 81,9 persen tetap mengaku puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Secara sosio-demografi tingkat kepuasan ini merata di berbagai kategori sosio-demografi cenderung umumnya di atas 70 persen menyatakan puas,” ungkap Djayadi.

Kesimpulan, tutur Djayadi, meskipun publik menilai kondisi ekonomi nasional buruk, akan tetapi mereka tetap puas dengan hasil kerja Presiden Jokowi saat ini. Begitu juga dengan kondisi penegakan hukum, tak berarti banyak bagi tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi.

“Jadi masalah seperti yang sudah kita temukan sebelumnya kondisi yang masih dinilai negatif itu tidak mengakibatkan masyarakat menilai negatif (juga) kepada kinerja presiden,” jelas Djayadi.

Sebagai informasi, survei LSI ini digelar selama 1-8 Juli 2023 melalui sambungan telepon. Sampel dipilih melalui metode random digit dialing atau memilih nomor telepon secara acak. Sebanyak 1.242 responden kemudian dipilih secara acak. Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button