News

Wapres Ingatkan Anak-anak Aset Berharga Bangsa, Harus Dijamin Haknya

Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin mengingatkan, anak-anak merupakan aset bangsa yang paling berharga. Oleh karena itu, hak mereka untuk tumbuh berkembang dan bebas dari kekerasan serta diskriminasi harus dijamin.

“Penyelenggaraan perlindungan anak harus memperoleh perhatian bersama. Anak-anak adalah aset bangsa yang paling berharga,” kata Ma’ruf dalam sambutannya secara daring pada acara Anugerah Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Tahun 2023 di Jakarta, Kamis (20/7/2023).

Ma’ruf menjelaskan, undang-undang mengenai perlindungan anak di Indonesia menjadi pertanda kehadiran dan jaminan negara atas hak asasi anak-anak untuk hidup tumbuh dan berkembang serta terbebas dari kekerasan dan diskriminasi.

Namun, kata mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, masih terdapat persoalan yang harus diselesaikan. Hal ini terutama terkait data pengaduan yang perlu segera ditangani. Menurut Ma’ruf, sangat memprihatinkan bila lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif justru memiliki tingkat pengaduan tertinggi.

“Oleh karena itu, kita harus memastikan keluarga dan pengasuhan alternatif menjadi lingkungan yang aman dan nyaman bagi tumbuh kembang anak. Begitu pula dengan dunia pendidikan dan sekolah seharusnya merupakan tempat yang menunjang bagi proses pembelajaran akademis maupun perkembangan sosial karakter dan talenta anak,” tuturnya.

Ma’ruf menekankan, hal lain yang patut menjadi perhatian bersama yakni hasil riset World Health Organization (WHO) dan United Nations International Children’s Emergency Fund (Unicef) tahun 2020 yang melaporkan indeks perkembangan anak di seluruh dunia. Terkait hasil riset ini, Indonesia berada di peringkat ke-17 dari 180 negara, dan tertinggal dari Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Thailand.

Dia menyampaikan, indeks tersebut mengukur kesehatan dan kesejahteraan anak dalam berbagai indikator, seperti pertumbuhan, kelangsungan hidup, tahun sekolah, prevalensi kekerasan, pertumbuhan, dan gizi.

“Hal ini berarti bahwa keluarga sebagai miniatur dari masyarakat dan bangsa, dalam pengasuhan anak belum sesuai yang kita harapkan. Ketertinggalan ini harus dikejar melalui penguatan komitmen sinergi dan kolaborasi semua elemen bangsa utamanya untuk memastikan pemenuhan hak dan perlindungan anak-anak Indonesia,” ujar Ma’ruf.

Wapres Ma’ruf meminta KPAI memperkuat peran dalam berbagai upaya perlindungan anak seperti penanganan stunting, pelecehan seksual, kekerasan dan pernikahan dini. Termasuk, advokasi hukum dan pemulihan bagi anak yang menjadi korban  kejahatan.

Selain itu, KPAI diminta meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai hak-hak anak serta mengoptimalkan ragam kanal digital untuk menggencarkan kampanye publik.Hal ini melipti pencegahan perundungan di dunia maya.

Tak lupa, Ma’ruf  juga meminta KPAI mendorong keterlibatan dan peran orang tua, termasuk dalam melaporkan kasus dan melindungi anak dari pelecehan seksual, kekerasan ataupun diskriminasi.

Ia mengharaplam, kegiatan Anugerah KPAI 2023 dapat mengevaluasi dan mengukur kemajuan perlindungan anak di Indonesia. “Sekaligus menginspirasi dan mengajak seluruh elemen bangsa untuk lebih aktif dan peduli dengan upaya perlindungan anak,” ujar Ma’ruf menambahkan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button