News

Pengacara: Ferdy Sambo Suruh Bharada E Hajar Brigadir J, Bukan Tembak

Tim kuasa hukum Ferdy Sambo mulai melakukan pembelaan terhadap kliennya. Bukan dalam ruang persidangan tetapi pada ruang publik. Ferdy Sambo disebut menyuruh Bharada Richard Eliezer (Bharada E) untuk menghajar Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J) di rumah dinas Kadiv Propam Polri pada 8 Juli 2022 yang lalu. Namun sang tamtama malah menembak Brigadir J.

“Perintahnya adalah ‘hajar, Chad’ namun yang terjadi adalah penembakan pada saat itu,” kata anggota kuasa hukum Ferdy Sambo, Febri Diansyah, dalam konferensi pers di kawasan Gondangdia, Jakpus, Rabu (12/10/2022).

Menurut Febri, Ferdy Sambo memanggil Brigadir J untuk mengonfirmasi peristiwa pelecehan yang dilakukan terhadap Putri Candrawathi di Magelang. Eks Kadiv Propam Polri mengaku tak bisa menahan emosinya karena laporan tersebut disampaikan langsung oleh sang istri.

Sambo lalu memanggil Ricky Rizal dan Richard Eliezer atau Bharada E secara terpisah di lantai tiga. Saat itu, Ricky melihat Sambo dalam keadaan sangat emosi hingga menangis. Lalu memerintah Bharada E untuk menghajar Brigadir J.

Rupanya Bharada E mengartikannya dengan menembak. Mengetahui hal itu Ferdy Sambo dianggap panik. Lantas meminta Bharada E dan ajudan lain memanggil ambulans. Pada kesempatan tersebut Ferdy Sambo mengambil senjata api dari pinggang Brigadir J, menembakkan dinding dengan senjata Brigadir J agar terkesan ada peristiwa baku tembak.

“Tujuannya pada saat itu adalah melindungi RE (Bharada E) yang diduga melakukan penembakan sebelumnya,” tutur Febri.

Lalu, Sambo juga mengubah lokasi kekerasan seksual yang disebut-sebut dilakukan oleh Brigadir J terhadap Putri Chandrawathi di Magelang menjadi di Duren Tiga untuk melindungi Bharada E. “Kemudian ada proses pengambilan CCTV di pos satpam,” lanjut Febri.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button