News

Rasis! Ketum KNPI Tolak Anies Jadi Presiden Karena Turunan Arab

Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Laode Umar Bonte menyebut Anies Baswedan tak pantas menjadi calon Presiden Indonesia 2024. 

Menurut Laode, Anies Rasyid Baswedan bukan putra asli bangsa Indonesia, sehingga tidak punya hak untuk memimpim bangsa Indonesia. Video bernada rasis itu viral di Twitter yang di unggah oleh @ekowboy2.

“ Sebagai Ketua Umum DPP KNPI secara tegas dan lugas saya tidak ingin Anis Baswedan menjadi Presiden Republik Indonesia, yang harus memimpin putra-putra terbaik bangsa ini.” kata Laode.

Dalam video berdurasi 2.04 menit tersebut, Laode melihat Anies terlalu tamak jabatan. Ia menyebut, karir politik Anies hanya cukup sebatas Gubernur DKI Jakarta.

“Sudah diberi kesempatan menjadi menteri, pernah diberi kesempatan untuk menjadi Gubernur DKI. Itu cukuplah dalam pentas politik di Tanah Air,” tegasnya.

Anies diserang isu rasialis, dulu jaman Ahok pernyataan macam ini dicap anti Pancasila & merusak keragaman

Jadi kira-kira siapa yang jualan politik identitas, silahkan rakyat menilai!!pic.twitter.com/NDY1KqCgho

— 🄴🄺🄾 🅆🄸🄳🄾🄳🄾 (@ekowboy2) May 12, 2023

Ketua Umum Relawan Ganjar Pranowo (RGP) ini menilai terlalu berlebihan Anies meminta menjadi presiden. Sebab, yang pantas memimpin adalah putra bangsa Indonesia sendiri seperti Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

“Seluruh rakyat Indonesia berilah kesempatan terbaik untuk memimpin bangsa ini dari putra bangsamu sendiriPrabowo oke, Ganjar oke,” tegas Laode.

Laode menyindir Anies bisa menang Pilkada Jakarta 2017 karena politik identitas agama.

“Anda (Anies) menjadi Gubernur DKI Jakarta bukan karena komunitas yang kuat disitu, bukan, karena kontestasi politik kemarin mendorong dorong agama memaksa-maksa agama kemudian melahirkan Anies Baswedan menjadi Gubernur. Tetapi untuk menjadi presiden jangan jugalah,” ujarnya.

Ia mengingatkan bakal calon presiden dari koalisi Indonesia Perubahan untuk Persatuan itu jangan sampai mencalonkan diri menjadi calon presiden.

“Saya beri ilustrasi, anda boleh saja lahir dan besar di rumah saya, tetapi untuk menjadi tuan rumah di rumah saya tidak akan mungkin saya beri kesempatan itu.Tidak logis namanya,” ujarnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button