News

Banyak Konsumsi Gula, 13 Persen Penduduk Indonesia Idap Diabetes

Senin, 26 Sep 2022 – 20:34 WIB

Terlalu Banyak Konsumsi Gula, 13 Persen Penduduk Indonesia Idap Diabetes

Menkes Budi Gunadi Sadikin – dok Setkab

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut 13 persen warga Indonesia mengidap penyakit diabetes dan angkanya terus naik setiap tahun. Hal ini Budi sampaikan menyikapi peristiwa Es Teh Indonesia dan produk minuman manis lain yang bisa memicu penyakit diabetes.

“Kalau saya memang saya belum lihat ya beritanya. Cuma memang diabetes di Indonesia tuh naik tinggi dari tahun ke tahun. Terakhir apa yang saya lihat 13 persen dari penduduk indonesia itu diabetes. Diabetes ini adalah mother of all diseases orang bilang,” jelas Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Senin, (26/9/2022).

Dia mengatakan, konsumsi gula di Indonesia sangat tinggi khususnya pada makanan dan minuman yang beredar di masyarakat. Dengan begitu masyarakat Indonesia memiliki potensi terkena penyakit diabetes karena pola makannya.

“Jadi kalau saya bilang secara umum memang harus dikurangi, konsumsi gula. Rakyat indonesia tuh berlebihan minum gula in whatever way. Jadi semua minuman minuman semua makanan yang banyak gulanya kita kurangi lah dari sekarang demi masa depan kita juga dan anak anak kita,” katanya.

Budi mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk waspada terhadap beberapa penyakit mematikan seperti diabetes, ginjal, stroke, hingga jantung. Sebab penyakit-penyakit tersebut tidak hanya berasal dari faktor keturunan tetapi juga dari gaya hidup atau pola makan masyarakat.

“Ya kita mesti hati-hati karena kalau enggak nanti 5 sampai 10 tahun lagi orang indonesia akan banyak yang kena penyakit penyakit turunan dari diabetes. Jadi kalau diabetesnya lama dia bisa menjadi penyebab penyakit ginjal, cuci darah, stroke, jantung, dan banyak penyakit tidak menular lainnya,” terangnya.

Menkes mencontohkan jika pengidap penyakit ginjal sangat rentan dengan bahan makanan atau minuman yang mengandung gula. Bahkan mereka harus sering melakukan cuci darah untuk bisa terus bertahan hidup.

“Bayangin contohnya kalau kena ginjal kan mesti dicuci darah, cuci darah tuh saya enggak tahu, teman-teman banyak yang paham nggak itu kalau sudah mesti cuci darah itu, tiga sampai empat hari dalam seminggu mesti ke rumah sakit. Tiga sampai lima jam sehari cuci darah. Udah pasti nggak produktif hidupnya,” jelas Budi.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah memiliki Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 tentang pencantuman informasi kandungan gula, garam, dan lemak, serta pesan kesehatan untuk pangan olahan dan pangan siap saji.

Budi menyebutkan bahwa aturan seperti ini sudah ada dan tidak hanya di lingkup Kemenkes, namun juga di sektor lain yang terkait dengan hal ini.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button