News

Gelar FGD, KPU Ingin Debat Capres-Cawapres Berkualitas Tak Seperti Cerdas Cermat

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asy’ari bersama jajarannya menggelar Focus Grup Discussion (FGD) bersama akademisi, lembaga kementerian dan jurnalis membahas metode kampanye debat, Rabu (29/11/2023).

Dalam forum itu, Hasyim mengungkapkan hal-hal yang pihaknya ingin hadirkan dalam lima kali sesi debat capres-cawapres. Yang pertama, KPU ingin memberikan proporsi adil bagi setiap kandidat, Hasyim mengatakan pihaknya berencana memberikan proporsi sebanyak tiga kali untuk setiap kandidat.

Nantinya, sambung dia, baik kandidat capres ataupun cawapres, akan diberikan kesempatan masing-masing. “Kami membayangkan selama lima kali itu pasangan capres cawapres hadir semua, hanya saja proporsi untuk bicaranya tiga kali untuk debat capres itu kesempatan capres untuk bicara mungkin proporsinya lebih banyak ketimbang cawapres,” kata Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari dalam sambutannya di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2023).

Lalu ketika giliaran cawapres yang berdebat, para kandidat capres hanya akan mendampingi. Maka kesempatan para capres untuk berbicara tentu lebih sedikit dari cawapres. “Untuk debat yang cawapres mungkin proporsi cawpares bicara lebih banyak ketimbang capres,” tutur dia.

Pembahasan kedua, terkait mekanisme tanya jawab. Hasyim mengaku pihaknya sedang menimbang-nimbang apakah dalam setiap sesi debat, para kandidat diberikan kesempatan melontarkan pertanyaan ke pesaingnya, atau tidak.

“Apakah kemudian semuanya pertanyaan diajukan oleh moderator atau moderator atau yang itu disusun oleh tim panelis? Kemudian yang kedua apakah dimungkinkan masing-masing pasangan calon mengajukan pertanyaan lepas untuk dijawab oleh calon yang lain?” ujarnya.

Kemudian, KPU juga ingin membahas terkait pemilihan topik dalam setiap sesi debat capres-cawapres. Hasyim mengaku tidak ingin jika debat capres-cawapres dianggap seperti cerdas cermat.

“Karena itu mohon bantuan bapak ibu untuk memberikan masukan kepada kami tentang metode yang pas dan tepat, yang kemudian debatnya sering kali dikritik debatnya kayak cerdas cermat,” tuturnya

Diketahui, FGD dihadiri oleh perwakilan Kementerian Dalam Negeri, Kemenko Polhukam, perwakilan Kemenko PMK, perwakilan Bappenas, perwakilan pihak kampus, dan NGO. Hasyim berharap para undangan yang hadir dapat memberikan masukan agar KPU bisa menghadirkan debat capres-cawapres yang berkualitas.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button