Market

Bikin Sulit Rakyat, Gerindra Tolak Penghapusan 450 VA dan Kompor Listrik

Partai besutan Prabowo, Partai Gerindra tegas menolak wacara penghapusan listrik kelas 450 VA serta migrasi kompor LNG ke kompor listrik. Bikin sulit rakyat kecil.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, Jakarta, dikutip Kamis (22/9/2022). “Ada pandangan yang mengingankan agar listrik dengan daya 450 volt dihapus, kami tidak setuju, kenapa? Karena listrik dengan daya 450 ini dipakai oleh orang-orang kecil, penghuni kontrakan petakan, para buruh, nelayan, dan petani. Dan kita bersyukur Presiden Jokowi tidak meneruskan rencana ini,” jelas Wakil Ketua MPR ini.

Selain itu, lanjut Muzani, Gerindra menolak rencana konversi kompor gas menjadi kompor listrik yang berdaya 1.200 watt.

“Kami juga keberatan terhadap rencana konversi gas 3 kilo menjadi kompor listrik. Kami tidak setuju karena kompor listrik, sekali colok memakan daya besar, 1200 watt. Maka rakyat kecil, rakyat miskin kota, para UMKM tidak bisa menikmati itu. Hanya akan membebani mereka. Lebih baik, kelebihan pasokan listrik (PLN) dialihfungsikan untuk industri dan pengembangan mobil listrik yang sedang tren,” lanjut Muzani.

Sebelumnya, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan pernah membandingkan harga yang harus dibayar rakyat ketika menggunakan kompor LPG subsidi (melon) dengan kompor listrik atau induksi.

Hasilnya mencengangkan. Anthony menghitung, satu kilogram (kg) LPG setara dengan 7 kWh listrik. “Jelas konversi ini tidak benar,” tegas Anthony. Lalu bagaimana yang benar? Mengutip data dari laman flogas.co.uk, kata Anthony, seliter LPG setara dengan 7 kWh listrik. Kalau dikonversikan ke ukuran kilogram (kg) maka 1 kg LPG setara dengan 14 kWh listrik. karena, 1 kg LPG = 1,969 liter LPG yang dibulatkan menjadi 2 liter LPG.

Kalau dirupiahkan maka biaya 7 jam penggunaan kompor LPG subsidi ternyata malah lebih murah, ketimbang kompor listrik. Perbandingannya, biaya menggunakan LPG melon Rp6.750 sedangkan kompor setrum Rp10.250. Lebih murah kompor LPG kan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button