News

Golkar Rugi Bandar bila Usung RK Sebagai Cawapres

Pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai kecil kemungkinan bagi Ridwan Kamil (RK) untuk diusung sebagai calon wakil presiden (cawapres) oleh Partai Golkar. Menurutnya bila diusung akan mencoreng harga diri sekaligus menghambat jalannya kaderisasi partai.

“Saya sih melihatnya bukan dicawapreskan oleh Golkar, enggaklah. Golkar itu rugi, kalau mencawapreskan RK tidak ada harga dirinya, kaderisasinya tidak jalan,” tegas Ujang kepada inilah.com saat dihubungi Jumat (20/1/2023).

Lebih jauh Ujang menuturkan, hubungan Golkar dengan RK seperti simbiosis mutualisme. Di satu sisi, partai beringin ingin mendompleng popularitas RK di jejaring media sosial untuk pencitraan.

“Golkar butuh RK apa? Ya RK-nya pemain media sosial, pengikutnya banyak ya untuk pencitraan di kalangan milenial boleh lah, untuk membuat citra Golkar positif begitu,” jelasnya.

Sementara di sisi lain, sambung dia, RK membutuhkan Golkar untuk melanggengkan kekuasaannya sebagai Gubernur Jawa Barat periode kedua. “Di saat yang sama RK butuh Golkar apa? Untuk mengamankan tiket dia menjadi calon Gubernur yang keduanya nanti di November 2024,” ujarnya.

Ia menyebut Golkar bak rugi bandar bila tetap bersikukuh mendorong RK sebagai cawapres di Pemilu 2024. Ujang menyarankan Golkar untuk mengusung Ketua Umum Airlangga Hartarto saja. Ditegaskannya, terlihat aneh jika ada kader baru langsung mendapatkan tiket cawapres.

“Kalau untuk menjadi cawapres sulit, KIB itu kan soal Golkar ya. Capresnya misalnya Ganjar lalu RK diusung jadi cawapres ya rugi lah, rugi bandarlah Golkar. Golkar tidak ada harga dirinya, tidak ada marwahnya. Ya kalau mau jadi cawapres itu ya paling tidak Airlangga,” terang Ujang.

“Masa iya ada penumpang baru masuk Golkar langsung jadi cawapres lucu, aneh. Jadi Saya melihatnya RK ya mengamankan tiketnya dia perahunya dia untuk Pilkada 2024 nanti,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button