Hangout

Hindari Latah Minta Link Video Syur, Ini 5 Dampak Kesehatan Serius Akibat Nonton Video Dewasa

Ditulis oleh: Amalia Fildzah

Masih hangat kasus viral tersebarnya sebuah video syur yang menyeret nama aktris dalam negeri, yakni Rebecca Klopper. Kasus video syur ini bukan pertama kalinya menyeret nama selebritis tersebut.

Beberapa warganet dibuat penasaran dengan video berdurasi 47 detik tersebut. Mereka kemudian ‘latah’ meminta link video syur yang diduga mirip Rebecca Klopper.

Perkembangan zaman membuat penyebaran konten pornografi kian mengkhawatirkan apalagi jika diakses oleh anak-anak ataupun remaja. Pasalnya, konten pornografi bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan yang tidak main-main.

Seseorang yang menonton video syur dapat mengalami efek kesenangan sama seperti mengonsumsi alkohol. Hal ini terjadi karena sirkuit saraf di tubuh melepas hormon kesenangan dan setelah merasa senang, Anda mungkin akan kecanduan.

Seseorang yang sudah merasa kecanduan akan sulit untuk mengendalikannya. Pakar seks dr Boyke Dian Nugraha mengatakan, kecanduan menonton film dewasa karena adanya rasa penasaran dan hormon kebahagiaan yang kian meningkat.

Berbagai Dampak Menonton Film Porno bagi Kesehatan

Lantas, apa saja sih dampak negatif dari menonton video porno bagi Kesehatan? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut penjelasannya:

1. Penyusutan Volume Otak

Salah satu dampak negatif dari menonton video porno adalah terjadinya penyusutan volume otak. 

Dikatakan jika seseorang yang kecanduan menonton video porno dapat membuat volume otak di area sekitar striaum dapat mengalami penyusutan. Stratium sendiri adalah area pada otak yang berkaitan dengan motivasi seseorang.

2. Disfungsi Seksual

Seseorang yang mengalami kecanduan menonton video porno, berpotensi menjadikan mastrubasi sebuah kebiasaan. 

Ternyata, jika seseorang terlalu sering mastrubasi, gangguan disfungsi seksual akan rentan terjadi. Hal ini bisa terjadi pada pria maupun Wanita.

3. Disfungsi Ereksi

Dampak menonton film porno selanjutnya adalah seseorang akan mengalami disfungsi ereksi akibat kecanduan video porno. Disfungsi ereksi bisa terjadi bersama dengan pasangan dalam kehidupan nyata karena ketergantungan pada fantasi yang ada di video porno. 

Hal ini dapat menyebabkan seorang pria memiliki waktu ereksi yang rendah dibanding pria normal.

4. Perasaan Bersalah

Salah satu dampak negatif kecanduan video porno dari segi mental adalah timbulnya perasaan bersalah. Saat kecanduan dan tidak tahu bagaimana cara menghentikannya, perasaan bersalah akan kian menumpuk. Pada akhirnya, hal ini bisa menyebabkan penurunan kesehatan mental. 

5. Masalah Hubungan

Seseorang yang mengalami kecanduan video porno tentu akan berfantasi sesuai dengan apa yang mereka inginkan. 

Hal tersebut bisa memunculkan masalah bagi hubungan dengan pasangan jika tidak sesuai ekspetasi. Bahkan masalah ini juga bisa berkembang menjadi gangguan emosional.

Cara Mengatasi Kecanduan Menonton Video Porno

Dikutip dari Healthline, ada beberapa cara untuk mengatasi kecanduan menonton video porno. Berikut penjelasannya:

  • Hapus semua konten pornografi seperti foto atau video dari ponsel, komputer dan di semua perangkat.
  • Buang semua hard copy yang dimiliki.
  • Lakukan aktivitas positif lainnya, seperti rajin berolahraga saat mendapat dorongan kuat kuat untuk menonton video porno.
  • Saat ingin menonton video porno, ingatkan diri sendiri bagaimana hal itu dapat memengaruhi kehidupan.
  • Cobalah cari tahu apakah ada pemicu dan jika ada, cobalah untuk menghindarinya.
  • Jika memungkinkan, cobalah temui terapis atau psikiater untuk menghentikan kecanduan menonton video porno.

Kecanduan menonton video porno tidak hanya bisa berdampak negatif bagi kesehatan, tapi juga hubungan dengan pasangan. Oleh karena itu, berhentilah untuk ‘latah’ minta link video syur yang sedang viral demi kebaikan diri sendiri.

Disclaimer: Kanal Penulis Lepas disediakan untuk tujuan informasi umum dan hiburan. Isi dari blog ini hanya mencerminkan pandangan pribadi penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Inilah.com.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button