Market

IHSG Berlanjut Naik, Tiga Saham Disuguhkan di Sesi Kedua

Hingga penutupan sore nanti, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang bertahan di zona positif. Pelaku pasar sudah mengantisipasi potensi kenaikan suku bunga acuan the Fed. Tiga saham tersaji sebagai bahan pertimbangan para pemodal.

Pada akhir perdagangan sesi pertama hari ini IHSG berakhir menguat 0,47% ke level 6.950,47. Investor asing pada perdagangan hari ini  tercatat melakukan net buy hingga Rp657,92 miliar di pasar reguler.

Adapun 5 saham yang paling banyak asing beli adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).

Sedangkan 5 saham yang ramai jual asing jual adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan  PT Indika Energy Tbk (INDY).

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS siang ini berakhir menguat ke level 14.311 dari hari sebelumnya di level 14.325. Sementara yield Surat Utang Negara (tenor 10 tahun) berakhir naik ke level 6,852% dari 6,831% pada hari sebelumnya.

Hendry Andrean, analis riset OCBC Sekuritas mengatakan, IHSG berhasil tutup di zona positif atau mengalami technical rebound pada perdagangan sesi pertama hari. “Penguatan IHSG terlihat mengikuti tren pergerakan bursa regional Asia lainnya yang juga berada dalam tren positif,” katanya dalam riset yang rilis di Jakarta, Rabu (16/3/2022) siang.

Tren penguatan bursa Asia hari ini, lanjut dia, terlihat dimotori oleh penguatan indeks Hang Seng hingga mencapai 6% setelah sehari sebelumnya mengalami koreksi cukup signifikan. “Sebab, sentimen negatif dari peningkatan kembali kasus baru COVID-19 di China secara tiba-tiba,” ujarnya.

Tren penguatan pada bursa saham dunia hari ini, menurut dia, tampaknya karena pasar sudah mengantisipasi rencana kenaikan suku bunga acuan the Fed yang pertama sejak 2008. The Fed diperkiakan akan menaikkan suku bunga acuannya hingga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 2 hari yang akan dimulai malam ini.

Sementara itu dari dalam negeri, BI juga akan mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanannya mulai hari ini hingga esok. BI diperkirakan masih akan mempertahankan tingkat suku bunga acuannya di level 3,5%.

Mengacu pada kondisi yang ada, Hendry memperkirakan IHSG masih berpeluang untuk mempertahankan tren positif di sesi kedua. “Perkiraan level resistance akan berada di level 6.978,” ungkapnya.

Saham-saham Pilihan di Sesi Kedua

Di atas semua itu, ia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:

  1. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN)

“Saham BBTN kami perkirakan berpeluang untuk bergerak dalam tren menguat terutama jika saham ini mampu terus bergerak di atas level support kritikal 1.700,” ujarnya.

Secara teknikal, support berada di 1.700 dan resistance di 1.815. Rekomendasi speculative buy untuk BBTN di level 1.730-1.750.

  1. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)

“Saham ADRO kami perkirakan berpeluang untuk bergerak dalam tren menguat terutama jika saham ini mampu terus bergerak diatas level support kritikal 2.610,” tuturnya.

Secara teknikal, support berada di 2.610 dan resistance 2,980. Rekomendasi speculative buy untuk ADRO di level 2.740-2.790.

  1. PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB)

“Saham BBYB kami perkirakan berpeluang untuk bergerak dalam tren menguat terutama jika saham ini mampu terus bergerak di atas level support kritikal 2.000,” ucapnya.

Secara teknikal, support berada di 2.000 dan resistance di 2.440. Rekomendasi speculative buy untuk BBYB di level 2.100-2.140.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button