News

Kisah Tragis Gadis Kecil Palestina yang Kehilangan 14 Anggota Keluarganya

Sebuah laporan tragis datang dari rumah sakit di Khan Younis, Gaza Selatan. Bocah cilik perempuan Palestina berusia 4 tahun, Fulla Al-Laham, terbaring lemah setelah seluruh anggota keluarganya tewas akibat serangan udara Israel pada Sabtu (14/10/2023).

Menurut informasi dari neneknya, Um Mohammad Al-Laham, serangan udara Israel terjadi tanpa peringatan dan menghancurkan rumah mereka. 

“Tiba-tiba saja mereka membom rumah ini hingga hancur bersama penghuninya. Tidak ada yang tersisa kecuali Fulla, cucu saya,” ungkap Um Mohammad, yang sudah berpengalaman menyaksikan konflik antara Hamas dan tentara Israel selama bertahun-tahun.

Kisah tragis Fulla membawa sorotan tajam pada kebijakan dan taktik militer Israel yang kerap merenggut nyawa sipil, termasuk anak-anak. Menurut data otoritas kesehatan Palestina, sejak konflik pecah pada 7 Oktober, 2.670 warga Palestina telah tewas karena serangan udara Israel di Jalur Gaza.

Kondisi ini semakin diperparah dengan laporan dari PBB yang menyatakan lebih dari satu juta orang di Jalur Gaza telah kehilangan tempat tinggal mereka akibat serangan udara Israel. Organisasi ini juga mengingatkan tentang potensi bencana kemanusiaan yang bisa terjadi jika evakuasi besar-besaran dilakukan.

Meskipun telah ada laporan bahwa Mesir, Israel, dan Amerika Serikat telah sepakat untuk gencatan senjata di Gaza Selatan, baik pemerintah Israel maupun Hamas membantah adanya perjanjian tersebut. Hal ini menimbulkan pertanyaan krusial tentang kapan dan bagaimana solusi perdamaian akan dicapai untuk mengakhiri penderitaan rakyat sipil.

Kisah Fulla dan neneknya harus menjadi alarm bagi komunitas internasional untuk beraksi. Fakta bahwa seorang anak berusia empat tahun bisa kehilangan seluruh keluarganya dalam sekejap menunjukkan betapa mendesaknya kebutuhan untuk sebuah resolusi konflik yang adil dan berkeadilan. [Reuters]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button