News

Ingat Orangtua hingga Tiga Putri Kecilnya, Eks Ajudan Sambo Menangis di Persidangan

Eks ajudan Ferdy Sambo, Ricky Rizal menangis tersedu-sedu ketika membacakan pleidoi atau nota pembelaan terkait status terdakwanya dalam perkara pembunuhan berencana Brigadir J di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa (24/1/2023). Air mata terdakwa perkara pembunuhan berencana Brigadir J itu jatuh saat mengingat kedua orangtua, istri, dan tiga putrinya yang masih kecil.

“Tanggal 25 Agustus 2010, saat saya sedang melaksanakan tugas di Polres Brebes, saya mendapatkan berita duka bahwa Bapak saya mengalami kecelakaan dan beliau meninggal dunia. Saya langsung bergegas pulang ke kampung halaman saya dengan hati yang sangat terluka,” kata Ricky tak kuasa menahan air mata yang membasahi pipinya.

Ricky mengungkapkan sangat mengagumi ayahnya yang juga anggota Polri. Baik dari segi cara mendidik anak-anak maupun dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi negara.

“Walaupun beliau harus bekerja berbeda kota dengan kami, tapi beliau selalu memprioritaskan keluarga,” jelasnya.

Kemudian, dengan terbata-bata, Ricky bertutur dirinya merasa kehilangan sosok ayahnya dan masih membekas luka beserta duka. Terutama Ricky diingatkan untuk selalu berbuat baik kepada orang lain.

“Saya merasa sangat terpukul, Beliau meninggalkan kami begitu cepat. Saya selalu ingat pesan dari almarhum Bapak saya, bahwa berbuat baik harus dilandasi dengan rasa tulus ikhlas tanpa mengharapkan balasan apa pun atas perbuatan yang kita lakukan. Jangan pernah berprasangka buruk terhadap segala sesuatu karena kita tidak pernah tahu sebenarnya apa yang tidak kita ketahui,” ujar Ricky.

Doa Ibu

Selanjutnya, Ricky juga menceritakan jasa besar sang ibu. Dia percaya doa ibu selalu mengiringi dan menyelamatkannya dari musibah.

“Saat ini di usia beliau yang sudah lanjut, harus menghadapi cobaan dan ujian yang sangat berat ini. Namun dengan sabar dan ikhlas beliau selalu mengingatkan saya, menguatkan saya, dan percaya bahwa Allah akan memberikan pertolongan kepada kami,” imbuh dia.

“Maafkanlah anakmu ini Ibu, sudah membuat Ibu mengalami semua ini. Ibu adalah orang yang paling saya sayangi di dunia ini,” ungkap Ricky yang membuatnya terhenti dan kembali menangis.

Lalu, tangis Ricky tak terhenti dan semakin menjadi-jadi, terutama saat membahas istri dan ketiga anaknya yang turut merasakan dampak dirinya terseret dalam perkara pembunuhan berencana Brigadir J. Sebab, Ricky harus mendekam di balik bui sebagaimana tuntutan jaksa dan meninggalkan keluarganya.

“Saya yang merupakan tulang punggung bagi isteri dan ketiga puteri saya, berharap semoga Allah SWT selalu memudahkan saya dalam menunaikan kewajiban saya untuk memberikan nafkah kepada keluarga,” ungkap Ricky berupaya tegar.

“Pasti sangat berat bagi isteri saya untuk menjalani ini semua, berjuang membesarkan dan mendampingi ketiga puteri kami seorang diri. Terima kasih isteriku tercinta untuk selalu bersabar, kuat, dan tegar. Saya bersyukur memiliki isteri solehah yang selalu setia dan selalu ada untuk saya dalam keadaan susah maupun senang,” ujar Ricky seraya menyeka air matanya dengan tisu.

Pesan Ricky untuk Tiga Putri Kecilnya

Lalu, suara parau Ricky kembali terdengar saat meminta anaknya untuk tidak merindukannya dan berharap akan bebas sehingga kembali berkumpul bersama sebagai sebuah keluarga.

“Untuk ketiga puteri kecil ayah yang selalu ayah rindukan, maafkan ayah karena sudah sekian lama ayah tidak pulang, semoga kalian selalu ingat dan rindu ayah juga. Ayah berdoa agar kalian tumbuh sehat dan bahagia, semoga ayah bisa selalu ada untuk kalian, melindungi, dan mendampingi setiap langkah kalian dalam bertumbuh. Semoga ayah segera berkumpul kembali bersama-sama kalian,” kata Ricky lirih.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button