News

Jelang Pilpres, Hotline Paris Diklaim Menargetkan 2,5 Juta Warga Miskin


Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) mengakui adanya program Hotline Paris. Program yang digulirkan jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ini ditargetkan memberi bantuan hukum kepada 2,5 juta warga miskin yang mengalami permasalahan hukum.

“Kami ingin meningkatkan bantuan hukum kepada warga miskin, yang sebelumnya hanya 6.400 orang, akan ditingkatkan menjadi 2,5 juta warga miskin,” kata Anggota Dewan Pakar Timnas AMIN Bambang Widjojanto di Jakarta, Kamis (14/12/2023).

Ia menjelaskan, program Hotline Paris bukan gimik paslon nomor urut 1, namun itu semua telah melalui kajian yang mendalam para pakar hukum yang tergabung pada Dewan Pakar Timnas AMIN.

Menurut Bambang, ketika melihat permasalahan hukum di Indonesia masih belum bisa menyasar kepada orang miskin, di mana sering kali mereka tersandung permasalahan hukum dan tidak ada yang membela.

Untuk itu, kata Bambang, program Hotline Paris ini diharapkan dapat memberikan bantuan hukum kepada orang yang tidak mampu, dan ini harus ditingkatkan, karena saat ini yang tersedia baru 6.400 orang dalam setahun.

“Itu bukan gimik tapi hasil riset. Penduduk miskin di Indonesia saat ini ada 25,9 juta jiwa, dari jumlah itu hanya 6.400 yang tercover atau di bawah satu persen,” tuturnya.

Mantan wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini menambahkan, anggaran bantuan hukum bagi warga miskin dalam setahun hanya Rp56 miliar. Dengan begitu, ketika nanti pasangan AMIN menang, maka akan ditingkatkan menjadi Rp1,2 triliun.

“Ini semua untuk membantu warga kurang mampu yang terjerat permasalahan hukum,” katanya menegaskan.

Pada debat perdana, capres Anies Baswedan menyatakan akan membantu orang miskin yang terkena permasalahan hukum melalui Hotline Paris. Langkah ini disebut bagian dari menegakkan keadilan dalam permasalahan hukum.
 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button