Market

Lama Tak Terdengar, Freeport Janjikan Lagi Smelter Gresik Rampung Desember 2023

Sejak era SBY, komitmen PT Freeport Indonesia (PTFI/Freeport) membangun industri pengolahan dan pemurnian mineral mentah (smelter) hanya pepesan kosong. Kali ini dijanjikan segera rampung.

Tentu saja tak sedang bercanda, Presiden Direktur Freeport, Tony Wenas menjanjikan smelter Freeport sudah bisa beroperasi pada bulan depan.

Mudah-mudahan Tony bukan sekedar mengumbar janji. Pasalnya, sejak era Presiden Jokowi, Freeport tak kunjung membangun smelter. Padahal, pembangunan smelter wajib dilakukan, sesuai UU No 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba). “(Smelter) akan diresmikan dan mulai beroperasi di 15 Desember 2023,” kata Tony, melalui keterangan resmi, Senin (13/11/2023).

Proyek ekspansi Freeport ini, merupakan penambahan kapasitas smelter konsentrat tembaga dari 1 juta metrik ton, menjadi 1,3 juta metrik ton per tahun.

Smelter milik Freeport ini, dikelola PT Smelting yang merupakan kolaborasi antara Freeport dengan konsorsium Jepang dan dioperasikan oleh Mitsubishi.

Smelter ini merupakan bentuk kepatuhan Freeport terhadap Kontrak Karya (KK) II. Dengan selesainya ekspansi, kepemilikan Freeport di smelter ini meningkat menjadi 65persen, dari sebelumnya 39,5 persen.

Untuk ekspansi ini, Freeport gelontorkan dana pembangunan sebesar US$250 juta atau sekitar Rp 3,7 triliun (kurs Rp15.000/US$).

“Selanjutnya, saham Freeport di PT Smelting naik dari 39,5 persen menjadi 65 persen, setelah ekspansi selesai,“ kata Tony saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Jakarta, Senin (27/3/2023).

Selain PT Smelting, Freeport tengah mengerjakan proyek smelter tembaga kedua di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur.

Pemerintah memberikan batas waktu penyelesaian proyek smelter tembaga di Gresik pada Desember 2023. Sesuai Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Freeport yang menyebutkan bahwa jangka waktu penyelesaian smelter Gresik paling lambat 5 tahun sejak IUPK diterbitkan pada Desember 2018.

Hingga akhir Oktober, progres proyek ini telah mencapai 80 persen. “Setelah konstruksi fisik smelter PTFI rampung, kami akan melakukan tahapan pre-commissioning dan commissioning untuk mengintegrasikan sistem,” kata dia.

Dia menambahkan, smelter Gresik akan mulai beroperasi pada Mei 2024 dan produksi pada Agustus 2024. Setelah beroperasi, smelter ini, akan mencapai kapasitas produksi penuh pada Desember 2024.

Dalam pembangunan smelter Gresik ini, PTFI telah menanamkan investasi hingga US$2,9 miliar atau setara Rp43,5 triliun per akhir Oktober 2023, dari total anggaran US$3 miliar (Rp45 triliun).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button