News

Kesepakatan Pembentukan Koalisi Perubahan Mendekati Final, Kapan Dideklarasikan?

Pembicaraan tim kecil dari Partai Demokrat, Partai NasDem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) semakin dekat untuk mencapai kesepakatan terkait rencana pembentukan Koalisi Perubahan.

Diungkapkan oleh Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng, dalam pembicaraan dari laporan tim kecil itu semakin lama semakin dekat dan pada titiknya ketiga parpol akan mencapai kesepakatan.

Namun demikian, Andi dalam keterangan terbarunya di Jakarta, dikutip Senin (23/1/2023), menepis bahwa deklarasi Koalisi Perubahan bakal segera diumumkan dalam waktu dekat. Sebab, menurutnya, yang terpenting bagaimana mencapai seluruh kesepakatan bersama untuk diputuskan.

Bagi Andi, pihaknya tidak mempunyai deadline atau batas waktu. Jadi, kalau sudah disepakati semua dalam satu paket maka pihaknya siap mendeklarasikan Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai calon Presiden 2024 beserta calon wakil presidennya.

Diharapkan kesepakatan bersama terkait Koalisi Perubahan segera tercapai untuk akhirnya bisa diumumkan ke publik. “Proses tersebut hanya tinggal sedikit lagi untuk dapat terealisasi. Mudah-mudahan bisa lebih cepat,” ucap Andi yang juga mengungkap semua hal sudah banyak sekali yang disepakati bersama.

Menyangkut keputusan mengenai sosok yang akan mendampingi Anies sebagai cawapres, Andi menyebut Partai Demokrat fleksibel meski dinilainya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mampu menambah suara dan elektabilitas.

Ia mengklaim partainya tidak pernah memaksakan harus AHY sebagai cawapres pendamping Anies. ”Enggak, tapi jangan memaksakan bilang jangan ‘ini’, kita semua dalam bertiga (PKS, Demokrat, dan NasDem) ini setara,” kata mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu mengingatkan.

Andi pun berkelakar, “Kalau (judul) lagu kan ‘Ojo Dibanding-Bandingke’, kita monggo dibanding-bandingke, kalau ada yang lebih baik ya monggo”.

Lebih jauh, Andi terang-terangan menyinggung adanya pihak-pihak tertentu yang resisten terhadap kehadiran Koalisi Perubahan. “Ada yang resisten dengan koalisi perubahan karena kalau ini terbentuk di belakangnya adalah jutaan rakyat yang menginginkan perubahan dan perbaikan,” tegasnya.

DPP PKS dalam pernyataan sikap terbaru menyebut tidak mempermasalahkan bila AHY diusung Demokrat untuk menjadi cawapres pendamping Anies. Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi dalam keterangannya di Kantor DPP PKS Jakarta pada Jumat lalu (20/1/2023), mempersilakan jika cawapres yang akan diusung Koalisi Perubahan adalah AHY.

Baginya, yang terpenting cawapresnya sesuai dengan Anies dan kesepakatan ketiga partai. Jadi, soal siapa cawapresnya dimusyawarahkan karena kombinasinya harus disepakati oleh ketiga partai.

Rumor bakal bubar

Koalisi Perubahan yang diinisiasi Partai NasDem, Demokrat, dan PKS akan bubar tampaknya hanya rumor belaka. Tim kecil dari tiga partai itu terus berkomunikasi untuk mematangkan pembentukan Koalisi Perubahan.

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga mengamati persiapan yang ditangani tim kecil sudah mendekati final. Bahkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri, dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh sudah siap untuk bertemu. Pertemuan tiga petinggi partai itu disebut hanya tinggal menunggu waktu yang pas.

Jadi, kata Jamiluddin dalam perbincangan dengan Inilah.com di Jakarta, baru-baru ini, kalau tiga petinggi partai itu sudah mau untuk bertemu,  artinya persiapan deklarasi koalisi dinilai sudah matang. Apalagi SBY, sosok sangat hati-hati dan penuh pertimbangan, tidak akan mau bertemu dengan petinggi NasDem dan PKS bila belum ada kesepakatan dan kepastian terbentuknya koalisi.

Terkait penetapan cawapres, menurut Jamiluddin, tampaknya memang belum ada kesepakatan final di antara tiga partai itu. Namun, hal itu semata karena masih melihat pasangan capres yang akan diusung kompetitor.

Jadi, kalau pun terkesan tarik ulur, bukan berarti tiga partai itu ingin membubarkan koalisi. “Tiga partai itu tampaknya akan menyepakati  cawapres pendamping Anies setelah diperoleh gambaran utuh pasangan capres kompetitor.”

Karena itu, pertemuan SBY, Surya Paloh, dan Salim Segaf tinggal memutuskan waktu deklarasi Koalisi Perubahan. Dalam deklarasi kemungkinan hanya menyebut capres dahulu. Sementara untuk cawapres akan menyusul setelah terlihat pasangan capres yang diusung kompetitor.

Ia mencermati deklarasi koalisi dan capres sebaiknya sebelum bulan Ramadan. Hal itu diperlukan agar partai koalisi cukup waktu mensosialisasikan Anies Baswedan sebagai capres.

Sebab, waktu kampanye capres yang relatif singkat, tentu tidak cukup memperkenalkan Anies. Dengan waktu kampanye hanya tiga bulan, tentu sulit memperkenalkan Anies secara langsung ke semua provinsi di Tanah Air. Jadi, semakin cepat deklarasi koalisi dan capres tentu semakin baik. Hal itu tampaknya dipahami betul oleh Demokrat, NasDem, dan PKS.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button