Hangout

Kikan Ungkap Tantangan Terberat jadi Music Director

Mantan vokalis band Cokelat, Kikan Namara ternyata semakin nyaman dengan profesi barunya sebagai music director atau pengarah musik. Ini bukan hal yang baru baginya, karena sudah tiga kali mendapatkan kepercayaan menggarap gelaran seni besar kebudayan yaitu Pagelaran Sabang Merauke.

Meski sudah lama menggeluti dunia musik, ternyata Kikan mengaku tidak mudah untuk mengubah aransemen lagu daerah menjadi kekinian yang berpadu dengan tarian tradisional.

“Ini adalah kali ketiga (jadi music director). Apakah tantangannya? Kami enggak mau memberikan yang begitu-gitu saja. Kami memasukkan beberapa elemen baru dan lebih berwarna,” papar Kikan di Kuningan usai pementasan Pagelaran Sabang Merauke, baru-baru ini.

Melibatkan ratusan musisi yang berasal dari daerah, adalah suatu hal yang sangat menantang. Kikan juga mengaku sempat mengalami stres dan pusing saat membuat aransemen lagu. Tidak hanya itu saja, Kikan juga harus berbagi konsentrasi karena harus tampil menjadi salah satu penyanyi yang membuka dan menutup Pagelaran Sabang Merauke tersebut.

“Kalau tampil nyanyi kan kita persiapkan dua minggu sebelumnya dan setelahnya sudah. Kalau jadi pengarah musik. ya harus dipikirkan semuanya, dari awal sampai akhir. Ini cocok atau tidak dengan tariannya atau sebaliknya,” tambah Kikan.

Meski merasakan kesulitan, Kikan mengaku selalu merasakan haru dan bangga dalam setiap pementasan. Kikan mengaku selalu terharu bahkan sampai menitikan air mata usai berhasil tampil dan menghibur banyak orang dengan pementasan budaya Indonesia tersebut.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Pagelaran Sabang Merauke yang diusung iForte dan BCA itu mengusung konsep live performance yang menyajikan 22 lagu yang berisikan 21 lagu daerah dan satu lagu nasional dan dirangkai secara harmonis.

Pementasan melibatkan enam penyanyi nasional yakni Kikan Namara sebagai music director sekaligus lead vocal, Mirabeth Sonia, Christine Tambunan, Taufan Purbo, Alsant Nababan dan musisi generasi muda Swain Mahisa.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button