Market

Genjot Program Hilirisasi Nikel Membuat Hancur Halmahera


Wilayah pesisir dan laut di Kecamatan Maba, Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara (Malut) mengalami kerusakan parah, dihantam tambang nikel. Warna air laut berubah menjadi kuning kecoklatan. Diduga akibat sedimentasi lumpur tanah yang mengalir melalui Sungai Sangaji.

Dalam sebuah video yang direkam oleh warga pada Selasa (25/12/2023) sekitar pukul 14.30 WIT, memperlihatkan adanya pemandangan buruk. Di mana, sepanjang mata memandang terlihat air laut terkontaminasi material ore tambang nikel. Warna air laut seperti itu, sepertinya sudah menjadi pemandangan biasa.

“Torang (kami) kaget lihat (kondisi perairan), ah bagaimana so begini, so parah sekali, tara (tidak) seperti biasanya. Bahkan kondisi ini lebih parah dari sebelum-sebelumnya, ore lumpur tebal sekali,” ujar Said Marsaoly, warga Halmahera Timur, dikutip Selasa (26/12/2023).

Pencemaran itu, kata said, sudah meluas hingga ke perairan pulau-pulau kecil sekitar. Seperti Pulau Mobon yang jaraknya hanya 500 meter dari Desa Maba Sangaji juga terdampak ore nikel. Padahal, pulau tersebut adalah salah satu destinasi wisata. Selain ada beberapa makam yang dikeramatkan warga.

Saat air laut surut, biasanya dimanfaatkan warga untuk mencari kerang dan sejenis rumput laut untuk dikonsumsi. Yang oleh warga disebut kaolas. Ketika air laut pasang, warga menuju Pulau Mobon untuk memancing atau menjaring ikan. “Kini, aktivitas nelayan pun terhenti. Karena kondisi laut yang begitu parah dihajar ore tambang nikel,” kata Said.

Pemandangan yang lengket dengan pencemaran tersebut, berbanding terbalik dengan keadaan cuaca dalam sepekan terakhir. Di mana, tidak turun hujan dan meskipun turun dengan intensitas tinggi, pemandangan laut tidak sampai seburuk itu.

“Dulu-dulu memang hujan deras tapi tara separah ini, dia pe lumpur tara melebar dan tebal begini, air laut masih terlihat terang-terang begitulah, tapi tadi ini macam dia parah sekali, jadi orang-orang kaget,” paparnya.

Asal tahu saja, di sekitar wilayah Maba Sangaji, terdapat perusahaan tambang nikel seperti PT Adhita Jaya Indonesia dengan luas konsesi 2.000,00 hektare; PT Wana Kecana Mineral seluas 24.700 hektare; dan PT Alngit Raya seluas 137,10 hektare. Beberapa di antaranya ini memiliki jetty atau dermaga pengangkutan ore nikel di sekitar Desa Wai Lukum.

Pencemaran ini bukan kali pertama, namun sudah sering terjadi sejak PT Antam mulai beroperasi pada 2006. Limbah tambang dari wilayah operasi, letaknya di pegunungan, tak jauh dari pesisir dan laut, mengalir jauh hingga ke laut, wilayah tangkap nelayan. Kejahatan yang terus berulang itu nyaris tak ada evaluasi, alih-alih ada penegakan hukum. 

Selain daratan dan pesisir Kecamatan Kota Maba, sebelumnya, sejak 1979 hingga 2004, Antam telah mengobrak-abrik Pulau Gebe, salah satu pulau kecil yang berada di bagian selatan Pulau Halmahera Tengah; di bagian timur berbatasan langsung dengan Papua Barat atau Kabupaten Raja Ampat. 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button