Market

Inilah Saham-saham Pilihan Rabu, 9 Februari 2022

Setelah dua hari beruntun mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membutuhkan koreksi sehat. Menurut analis, pelaku pasar dapat memanfaatkan momentum tersebut untuk melakukan aksi buy on weakness. Inilah saham-saham pilihannya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Selasa (8/2/2022) dengan pelemahan 15,415 poin (0,23%) ke posisi 6.789,522. Dengan penguatan 55,813 poin, level tertingginya berada di 6.860,750 yang merupapakan level tertinggi sepanjang sejarah alias all time high. Angka ini tercapai setelah cetak rekor hari sebelumnya di 6.806. Sementara terendahnya berada di 6.780,417 atau melemah 24,52 poin dari posisi penutupan sebelumnya di 6.804,937.

Mino, analis Indo Premier Sekuritas mengatakan, pelemahan IHSG kemarin semata faktor aksi realisasi untung alias profit taking setelah indeks mencapai all time high.

“Kalau menurut saya ini lebih karena aksi profit taking saja. Penurunan cadangan devisa itu hanya membuat rupiah sedikit melemah. Jadi, itu tidak berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan,” katanya kepada Inilah.com di Jakarta, Selasa (8/2/2022) sore.

Arah IHSG Selanjutnya

Lebih jauh dia menjelaskan, setelah mencapai all time high dalam dua hari beruntun, secara teknikal IHSG membutuhkan koreksi sehat terlebih dahulu.

“Kelihatanya indeks perlu koreksi sehat dulu. Untuk besok (Rabu) range IHSG dalam rentang support 6.750 dan resistance 6.830,” ujarnya. “Momentum tersebut bisa dimanfaatkan untuk buy on weakness.”

Sebab, posisi IHSG saat ini menurut dia belum terhitung tinggi sehingga masih ada potensi penguatan yang lebih tinggi ke depan seiring pemulihan ekonomi. Sayangnya, Mino tak menyebutkan di level berapa mematok harga wajar IHSG untuk 2022. “Kalau kita belum ada angkanya,” ucapnya singkat.

Yang jelas, Mino mengaku optimistis untuk arah IHSG ke depan. Optimisme ini berdasarkan pada kinerja emiten 2021 yang sebagian sudah rilis. Dia juga optimistis dengan potensi keseluruhan kinerja emiten 2022. “Ya cukup optimis,” tuturnya.

Saham-saham Pilihan

Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:

  1. Sektor perbankan: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).
  2. Sedangkan pilihan untuk sektor konsumer non siklikal: Saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
  3. Sektor kesehatan: PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
  4. Sementara untuk saham-saham di sektor Infrastruktur: PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
  5. Sektor konsumer siklikal: PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA).

“Untuk saham-saham tersebut lebih pakai strategi buy on weakness dengan cara mencicilnya,” pungkas Mino.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button