News

Kronologi Korban Skimming Nasabah Raib Rp38,4 Juta hingga Pertanyakan Keamanan BRI

Pencurian di masa sekarang semakin canggih, bahkan para pelakunya dapat menguras habis isi saldo rekening bank yang marak belakangan. Kini kejadian serupa kembali terjadi menimpa nasabah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. atau BRI asal Yogyakarta Marsen Sinaga mengaku telah kehilangan saldo tabungannya senilai Rp 38,4 juta. Meski tak lama uang tabungannya yang raib telah kembali ia tetap mempertanyakan perlindungan sebagai nasabah dari modus skimming pencurian tersebut.

Ia turut menyesalkan pengembalian uang nasabah ini tidak diikuti dengan penjelasan pembobolan uang itu.

Mungkin anda suka

“Halo, BRI.. saya tidak menyangka secepat itu. Sekitar pukul 10.30 pagi ini, pejabat dari BRI cabang Yogya, Jalan Cik Di Tiro menghubungi saya via WhatsApp call,” kata Marsen di laman Facebooknya dikutip Inilah.com, Kamis (02/12).

Telepon itu mengabarkan, jika uang Marsen Sinaga yang hilang senilai Rp38 juta lebih sudah dikembalikan oleh pihak bank BRI.

“Dia mengabari, bahwa dana saya yang hilang sudah dikembalikan. Lalu, petugas CS mengirimi saya foto laporan transaksi di bawah ini,” sambung Marsen .

Yang anehnya lagi, pihak BRI meminta kepada Marsen Sinaga untuk menghapus postingannya yang terdahulu karena telah viral di medsos.

“Pejabat itu sekalian meminta saya untuk take-down berita tentang kasus ini di medsos, dan juga meminta saya untuk menyampaikan ucapan terima kasih ke BRI Yogya Jalan Cik Di Tiro, karena responnya yang cepat dalam menyelesaikan permasalahan saya,” tukasnya.

Diketahui sebelumnya Marsen sadar bahwa saldo tabungannya raib ketika akan menarik uang di ATM pada Kamis siang pekan lalu, (30/11), sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu ia kaget karena mengetahui saldo rekening yang dimilikinya hanya tersisa Rp 95.000.

Setelah itu, ia langsung melaporkan ke customer service di kantor BRI cabang Prawirotaman. “Saya meminta petugas CS (customer service) untuk mencetak laporan transaksi atas rekening saya,” tulis Marsen dalam unggahan akun Facebook miliknya.

Dalam laporan transaksi yang dikeluarkan BRI itu disebutkan bahwa pada Selasa, (30/11), tepatnya pukul 10.28 WIB, terdapat mutasi dari rekening Marsen senilai Rp 38,4 juta. Soal ini, Marsen menegaskan bahwa dia tidak melakukan transaksi mutasi tersebut.

Marsen mengaku, pada tanggal itu tengah mengikuti kegiatan pelatihan. Ia pun menghadirkan para saksi yang ada bersama dengannya pada saat hilangnya tabungan miliknya senilai Rp 38,4 juta tersebut. “Kartu ATM saya juga ada di dalam dompet saya, tidak pernah dipinjamkan kepada siapapun,” ucapnya.

Setelah ditelusuri lebih jauh, didapatkan informasi bahwa rekening tujuan mutasi dana senilai Rp 38,4 juta ke rekening atas nama Surya Zidan. “Saya meminta petugas CS untuk melakukan penelusuran lebih lanjut terhadap transaksi mutasi tersebut untuk mengetahui di mana lokasi ATM tempat transaksi dilakukan jika itu transaksi via ATM,” kata Marsen.

Pemimpin Cabang BRI Yogyakarta Katamso, Rahmad Budi Sulistia, menyatakan pihaknya telah menerima dan menindaklanjuti pengaduan Marsen.

“Yang bersangkutan merupakan korban tindak kejahatan skimming, sehingga BRI telah melakukan penggantian atas kerugian nasabah tersebut,” kata Rahmad saat dikonfirmasi wartawan.

Lebih jauh, BRI mengimbau kepada nasabah agar lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi perbankan dan rutin melakukan penggantian PIN kartu ATM. Tiap nasabah juga wajib menjaga kerahasiaan data pribadi, seperti nomor rekening tabungan, nomor kartu, nomor CVV kartu kredit, hingga nomor OTP transaksi.

Kerahasiaan data pribadi pun harus dilakukan kepada pihak manapun, termasuk pihak yang mengatasnamakan BRI. Jika apabila nasabah mendapat notifikasi, baik melalui sms atau e-mail atas transaksi yang tidak dilakukan, maka nasabah diminta segera menghubungi Contact BRI di 14017 atau 1500017 untuk melakukan disable atau pemblokiran kartu ATM.

Apabila hendak menggunakan ATM perbankan di mana pun, nasabah BRI diminta agar selalu memeriksa kondisi sekitar dan kewajaran dari mesin ATM tersebut. “Input PIN Anda sembari menutup dengan tangan untuk menjaga kerahasiaan,” kata Rahmad.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button