News

KPU Tetapkan DPT, Bawaslu Ungkap Masih Banyak Catatan

Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lolly Suhenty mengungkapkan, Daftar Pemilih Tetap (DPT), yang telah diketok palu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) hari ini, Minggu (2/7/2023) masih memiliki beberapa catatan yang perlu ditindaklanjuti.

“Tadi (diketok) dengan catatan dari Bawaslu untuk ditindaklanjuti, misalnya yang kayak tadi di Tuban, ada 52 pemilih yang tidak dikenali. KPU sudah bersurat ke Duckapil tapi respons Dukcapilnya belum ada,” terang Lolly di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Minggu (2/7/2023).

Mungkin anda suka

“Nah, maka nanti itulah yang akan kita pastikan lagi. Siapa tahu nanti ada respons dari Dukcapil yang menerangkan keberadaan 52 orang ini, misalkan kayak gitu,” lanjutnya.

Begitu pula dengan data-data yang belum dapat dipastikan validitasnya. “Misalnya Kalimantan Barat lah ya, itu kan jelas bahwa dia secara de jure punya KTP Pontianak misalnya, nah itu kan maka dia harusnya ke Pontianak, sudah ada juga surat keterangan dari Dukcapil. Nah itu kan belum nih eksekusinya,” imbuh dia.

“Nanti itu termasuk yang kita pantau setelah penetapan DPT. Jadi catatan tadi itu masih kita lihat,” sambungnya.

Perihal DPT sebanyak 204 juta pemilih yang telah ditetapkan oleh KPU, untuk pemilih yang masuk dalam catatan Bawaslu, pemilih nantinya akan masuk kategori Daftar Pemilih Khusus (DPK).

“Mekanisme lain kan dimungkinkan melalui DPK, nanti kita lihat nih seiring (berjalannya waktu). Yang jelas catatan-catatan dari Bawaslu tadi kan ada yang memang sudah bisa di-clear-kan, ada yang masih on going proses di-clear-kan, nah ini yang kita cek terus menerus,” ujarnya.

“Kalau misalnya ada sesuatu yang kayak tadi, yang dari pensiunan TNI tiba-tiba hilang, maka nanti dia bisa masuk ke DPK,” tambah dia.

Lolly menekankan, catatan yang diberikan Bawaslu merupakan bentuk komitmen dalam memastikan hak konstitusi setiap warga negara. Ia juga menyatakan bahwa jumlah DPT akan berkorelasi terhadap logistik yang nantinya dicetak.

“Nah kalau DPT kita tidak clear, maka logistik sangat mungkin nanti juga tidak clear sehingga penyalahgunaannya akan besar. Nah ini yang kita jaga sama-sama kan,” pungkas Lolly.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button