News

Masuki Abad Kedua, NU Bersiap Hadapi Tiga Tantangan Besar

Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid (Alissa Wahid) membeberkan tiga tantangan besar yang bakal dihadapi NU, memasuki abad keduanya. Salah satunya, menangkal Islamofobia.

“Kiprah NU di dunia global yang sekarang di negara-negara lain itu banyak islamophobia, itu wajah NU itu diperlukan untuk menunjukkan kepada mereka-mereka yang islamofobia ini, bahwa islam itu indah kok,” kata Alissa Wahid kepada inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Senin (6/2/2023).

Menurutnya, NU pantas mengambil peran strategis untuk merubah pandangan kaum islamofobia dengan menyodorkan sikap para nahdiyin sebagai refleksi islam khususnya di Indonesia.

“Dalam arti ya warga NU itu dapat bekerja sama, bisa menyesuaikan moderat dan sebagainya. Kan yang selama ini mereka menganggap bahwa kita ini ekstrem terbelakang gitu, kita ingin menunjukkan bahwa, islam tidak begitu, ini lihat di NU,” tambahnya.

Kemudian tantangan NU yang kedua, tutur Alissa, terkait dengan upaya memperkuat konsolidasi organisasi NU. Dengan demikian, diharapkan isu-isu politik tak menggoyahkan organisasi yang dipimpin Yahya Cholil Staquf ini.

“Itu jelas. Karena NU itu semakin besar sekarang kalau 36-39 persen dari umat Islam di Indonesia berarti kira-kira 80 juta. Merawat sebanyak itu tidak mudah, jadi konsolidasinya harus kuat, biar enggak terpecah-pecah. Apalagi karena sekarang kita menghadapi suasana politis,” terang dia.

Tantangan terakhir, sambung dia, berkenaan dengan penguatan kemaslahatan warga NU itu sendiri. Alissa menilai, kualitas manusia dan organisasi harus dikelola dengan baik. “Jadi kualitas manusia maupun kualitas komunitas NU itu harus dikelola dengan baik, misalnya kesehatan, pendidikan terus kemudian kualitas keluarga, kualitas komunitas-kominitas NU sendiri, itu yang harus diperkuat,” tutup dia

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button