Market

Pengusahanya Tak Bisa Bahasa Indonesia, KESDM Malah Banggakan Smelter Nikel

Pekan lalu, Komisi VII DPR dibikin kaget karena banyak pengusaha smelter nikel asal China, tak bisa bahasa Indonesia. Kini, mereka disanjung bak ‘pahlawan’ oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Jadi, kalau kita lihat memang yang paling pesat perkembangannya adalah hilirisasi nikel. Saat ini, sudah lebih dari 100 smelter (industri pengolahan dan pemurnian mineral mentah) yang ada yang mengarah kepada industri besi baja dengan produk nickel pig iron dan feronikel,” ungkap Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Minerba, Irwandy Arif, Jakarta, Senin (12/6/2023.

Ia mengatakan, empat smelter nikel yang saat ini sudah mengarah ke industri baterai. “Kemudian sudah ada empat dan mungkin menyusul belasan smelter yang akan mengarah ke baterai,” kata dia.

Dalam rapat dengar pendapat di gedung DPR, Jakarta, Kamis (8/6/2023), Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eddy Soeparno kaget ketika tahu banyak pengusaha smelter asal China, tak bisa berbahasa Indonesia. Hal itu diketahui ketika mereka diberi kesempatan untuk mengenalkan diri.

Para bos smelter nikel yang hadir itu, berbicara dengan berbahasa Inggris atau Mandarin. Padahal, sesuai aturan, setiap rapat di DPR harus menggunakan bahasa Indonesia. Selain itu, banyak pengusaha smelter yang tak hadir dalam sidang yang agendanya membahas tata kelola niaga nikel.

Dalam rapat tersebut, hadir pula Plt Direktur Jenderal Minerba (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Muhammad Wafid dan Direktur Jenderal ILMATE Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Taufik Bawazierdan.

Kader PAN itu, melontarkan peringatan keras. “Ini adalah sidang parlemen resmi dan semua sidang parlemen dilakukan dalam bahasa Indonesia. Ini adalah aturan. Jadi Anda harus diwakili oleh seseorang yang dapat berbicara dalam bahasa Indonesia. Kami akan menunggu presentasi Anda jadi harap orang (penerjemah) Anda hadir di ruangan ini,” tegas Eddy.

Dalam catatan Komisi VII DPR, sejumlah direktur utama smelter nikel tak hadir. Yakni, PT Virtue Dragon Nickel Industry, alasannya diwakili PT Gunbuster Nickel Industry (GNI). Karena Virtue Dragon dan GNI masih satu grup. Selanjutnya dirut yang tak hadir dari PT Weda Bay Nickel, PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel, dan PT Dexin Steel Indonesia. “Itu akan menjadi catatan. Kita akan panggil tersendiri,” kata Eddy.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button