Market

Menteri ESDM Sebut Cadangan Bahan Bakar Fosil RI Habis 15 Tahun Lagi

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan cadangan energi atau bahan bakar Indonesia dari fosil bisa habis dalam 15 tahun. Estimasi ini akan terjadi jika konsumsi bahan bakar dari fosil tidak bisa dikendalikan.

“Kalau seperti ini, cadangan bahan bakar fosil kita bisa habis dalam 15 tahun jika tidak ada upaya penambahan sumur minyak baru ,” kata dia saat Dies Natalis UNP ke-68 di Padang, Sumatera Barat, Selasa (18/10/2022).

Menurut dia, Indonesia harus lepas dari ketergantungan pada bahan bakar fosil. Sebab pada 2060 Indonesia perkiraannya akan mengimpor 4,2 juta barel minyak per hari.

“Jika dibandingkan dengan harga minyak saat ini tentu nilainya sangat besar,” katanya.

Pada saat ini sumur minyak di Indonesia hanya mampu memproduksi 700 ribu barel per hari dan di tingkat puncak bisa 1,2 juta barel per hari. Kondisi ini menandakan sumur minyak yang ada sudah mulai tua dan termakan usia.

Sementara itu konsumsi bahan bakar minyak saja, di Indonesia tercatat ada 120 juta sepeda motor dan jika dalam sehari saja mereka menghabiskan tiga perempat liter maka konsumsi minyak mencapai 700 ribu barel per hari dan itu belum untuk kendaraan roda empat.

Tasrif mengatakan, solusi untuk mengatasi kekurangan pasokan dalam negeri yakni dengan cara mengimpor. Dia menyebut pada saat COVID-19 memang harga minyak dunia turun hingga 20 dolar AS per barel namun saat terjadi krisis Rusia dan Ukraina harganya melejit hingga 120 dolar AS per barel.

“Hal ini membawa dampak ekonomi yang besar dan menyebabkan inflasi di beberapa negara bahkan 28 negara saat ini menjadi pasien IMF,” kata dia.

Sumur Bahan Bakar Indonesia Sudah Mulai Kering

Menurut dia ada beberapa alternatif yang sudah diambil mulai dari pencarian sumur baru, dan melakukan terobosan konversi dari bahan bakar fosil ke energi lain yang bersih dan terbarukan.

“Dulu Indonesia merupakan produsen migas dan sekarang mengimpor minyak dan ini tentu menjadi tantangan kita ke depan,” kata dia.

Dia mengatakan cadangan migas tetap masih ada, namun saat ini lokasinya sudah bergeser ke kawasan lautan. Bahkan sumber migas saat ini berada di kedalaman 4.000 meter di bawah laut.

Sumur migas Indonesia dahulu banyak terdapat di wilayah barat, namun saat ini sudah bergeser ke wilayah timur.

“Kami upayakan melakukan eksplorasi sumber potensi baru dengan melakukan geo survei sedemikian luas dan menemukan lima potensi sumur minyak baru dan saat ini sudah masuk tahap lelang,” kata dia.

Selain itu pihaknya sudah bekerja sama dengan perusahaan di bidang pengeboran yang memang memiliki keunggulan dalam hal teknologi.

“Kita akan lakukan pengeboran sumur baru itu dalam waktu dekat,” kata dia.

Dia mengatakan harus mengundang investor yang memiliki teknologi dan sumber keuangan yang mumpuni sehingga muncul sumur minyak baru.

“Pemerintah saat ini menyiapkan paket penawaran mengundang investasi yang lebih menarik. Dulu kita memang produsen terbesar namun sekarang itu sudah berubah dan kita harus lepaskan diri sebagai negara yang menggunakan bahan bakar fosil,” kata dia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button